Toolkit Wajib dan Praktis untuk Ganti Ban Sepeda di Mana Saja

Toolkit Wajib dan Praktis untuk Ganti Ban Sepeda di Mana Saja

Kadang kala pesepeda bakal menghadapi situasi yang memaksanya mengganti ban sepeda di tengah perjalanan. Pengalaman semacam ini tentu sudah menjadi makanan sehari-hari bagi para pegowes. Tapi melalui persiapan matang, seharusnya masalah tersebut dapat teratasi dengan mudah jika tahu cara ganti ban sepeda.

Salah satu persiapan yang perlu dilakukan para pegowes adalah mengecek ban secara rutin, terutama pada saat-saat sebelum bersepeda. Kemudian membawa bekal toolkit ban sepeda lengkap untuk berjaga apabila sewaktu-waktu timbul masalah, seperti ban bocor atau meletus ketika sedang asyik mengayuh sepeda di jalanan. Nah, apa saja toolkit atau peralatan yang dibutuhkan, berikut 7 di antaranya beserta cara ganti ban sepeda.

1. Toolkit Ban Sepeda

Satu set toolkit ban sepeda berisikan sejumlah peralatan, seperti tuas pengungkit, plester tambal ban, lem karet, dan kertas gosok. Tuas pengungkit biasanya terdiri dari 3 buah. Terbuat dari campuran plastik dan fiber atau aluminium. Masing-masing memiliki pengait berbentuk hook dan pengungkit berbentuk pipih di kedua pucuknya.
Sementara plester tambal ban, lem karet khusus, dan kertas gosok merupakan bagian dari patch kit (komponen tambal ban). Dalam mempelajari cara ganti ban sepeda, toolkit ini wajib.

toolkit ban sepeda

2. Pompa Tangan Mini/Tabung CO2

Ukuran pompa begitu penting bagi pesepeda. Pasalnya pegowes membutuhkan pergerakan yang cukup bebas ketika berkendara. Oleh karena itu toolkit tambal ban pun dirancang sepraktis mungkin agar dapat dibawa kemana-mana. Tidak terkecuali pompa tangan yang berukuran mini, sehingga bisa diletakkan dalam tas mungil atau dikaitkan pada frame.

Ketika memilih pompa mini, perlu diperhatikan ujung mata pompanya. Sebaiknya sesuai dengan mata pentil untuk isi angin di ban sepeda. Bila perlu, carilah pompa mini yang dilengkapi tabung CO2. Pompa mini masih bisa digunakan sebagai cadangan apabila isi tabung CO2 telah habis.

3. Ban Cadangan

Kedua toolkit di atas sebenarnya sudah cukup, dengan catatan masalah yang terjadi cuma ban bocor. Tapi bisa jadi situasinya lebih rumit, yaitu ban meletus atau saking banyaknya jumlah tambalan pada ban dalam. Untuk itu pesepeda sebaiknya juga membawa ban dalam cadangan.

Pastikan ukuran ban dalam cocok dengan lebar rim/velg. Apabila ban cadangan memiliki mur sebagai pengunci pin pentil, maka perlu membawa alat bantu untuk membukanya. Bisa menggunakan kunci inggris kecil, kunci pas berukuran khusus, atau multitool dengan berbagai macam mata kunci guna kelancaran belajar cara ganti ban sepeda sendiri.

4. Pelapis Ban

Yang dimaksud di sini adalah pelapis untuk menutup lubang pada ban luar karena tersobek benda tajam. Perlengkapan ini bisa diperoleh di toko-toko peralatan sepeda, bentuknya menyerupai plester/stiker yang cukup lebar dan tebal. Namun banyak pesepeda mengakalinya dengan memanfaatkan potongan ban bekas yang telah tipis permukaan tapaknya.
.

Cara Ganti Ban Sepeda Menggunakan Toolkit yang Sudah Dibawa

mengganti ban sepeda

Patch berguna pada situasi ban bocor dan pesepeda punya waktu cukup panjang untuk menambalnya sendiri. Disarankan untuk membawa patch yang dilengkapi perekat agar lebih mudah dan cepat beres. Situasi genting juga dapat memaksa pegowes untuk mengganti ban sepeda sesaat setelah meletus. Untuk itu, ikuti langkah-langkah berikut cara ganti ban sepeda.

  1. Pertama, menyingkirlah dari jalur utama. Minggir dan carilah lokasi cukup lapang untuk mengganti ban. Balikkan sepeda hingga ban menghadap ke atas, bertumpu pada sadel dan stang.
  2. Siapkan toolkit sepeda yang telah kamu bawa tadi. Kemudian lepaskan roda dengan cara melonggarkan hub untuk dicopot dari frame, menggunakan kunci inggris atau kunci pas sesuai ukuran baut hub. Jika sepeda menggunakan rem v-brake, lepaskan juga pengaitnya supaya roda tidak tersangkut. Caranya dengan menarik tuas quick-release ke posisi ‘open’.
  3. Untuk ban belakang, terlebih dulu oper gigi ke sprocket terkecil dan tarik RD ke belakang. Pada saat yang sama kendurkan pengunci hub sampai roda dapat dipisahkan dari sprocket dan frame.
  4. Setelah roda terlepas dari frame, kuras isi angin dalam ban hingga habis. Jika ban dalam menggunakan katup pentil French valve, terlebih dulu lepaskan mur penguncinya.
  5. Lalu ambil tuas pengungkit untuk mencukil dinding ban melalui celah antara rim dan ban luar. Gunakan satu tuas, ungkit dengan ujung berbentuk pipih dan tahan sebentar. Kemudian ambil satu tuas lagi, ambil jarak sekitar 10-15 senti di samping tuas pertama, cukil dinding ban dengan tuas kedua. Berikutnya lakukan cara yang sama hingga seluruh dinding ban terpisah dari rim dan ban dalam bisa dikeluarkan.
  6. Langkah selanjutnya adalah memeriksa lokasi kebocoran. Pasang kembali katup pentil ban dalam, setelah itu gunakan pompa mini atau tabung CO2 untuk mengisi angin. Ban dalam terisi penuh, berikutnya siramkan air minum secara perlahan di permukaan ban untuk mencari gelembung di lokasi kebocoran. Jika di sekitar lokasi terdapat sungai atau genangan air cukup besar, manfaatkan saja. Celupkan ban dalam sambil sedikit ditekan hingga menemukan titik bocor yang ditandai oleh gelembung udara. Berikan penanda menggunakan lidi atau apa saja yang dapat membantu. Selanjutnya kuras lagi angin ban dalam.
  7. Setelah itu bersihkan titik bocor menggunakan lap, lalu ambil dan usapkan kertas gosok secara perlahan sampai permukaannya sedikit terkikis. Kemudian lumuri dengan lem dan tunggulah beberapa saat agar mengering. Ketika lem sudah kering, tempelkan patch tambal ban hingga merekat sempurna.
  8. Kebocoran ban perlu diperiksa kembali, yaitu dengan cara yang sama seperti saat mencari titik bocor. Pastikan tidak ada lagi lubang pada ban dalam, barulah kemudian bisa dipasang kembali. Jika sudah, keluarkan angin ban dalam sebelum mulai memasang.
  9. Memasang ban dalam dimulai dengan memasukkan pin pentil ke dalam lubang yang terdapat pada rim. Dorong dari arah bawah rim hingga semuanya masuk, lalu lanjutkan dengan menempatkan ban dalam ke posisi semula. Usahakan posisinya tepat dan tak ada bagian yang terjepit di sela-sela rim dan ban luar.
  10. Berikutnya ambil tuas pengungkit untuk mengembalikan dinding ban ke dalam rim hingga menutup seluruhnya. Lalu isikan angin sesuai kebutuhan dan tutup pentil rapat-rapat. Terakhir, kembalikan ban ke tempat asalnya pada frame, sekaligus memasang lagi rem dan RD yang tadi sudah dilepas.

Beda Kasus, Beda Penanganan

Untuk kasus ban meletus yang tidak sampai merusak ban luar, lewati langkah ke-6 hingga 8. Jika ban luar sempat tersobek, berikan pelapis di bagian dalamnya sebelum mulai memasang ban dalam. Setelah proses ganti ban sepeda berhasil, silakan lanjutkan menggowes dengan lebih hati-hati lagi.

Jangan lupa menyimpan kembali toolkit ban sepeda ke tempat asalnya, karena peralatan tersebut sangat berguna nantinya.

Previous Bagaimana Cara Mengatasi Frame Sepeda Kebesaran Atau Kekecilan?
Next 7 Rekor Sepeda Dunia yang Belum Terpecahkan Hingga Kini

Warning: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable in /home/blog.avelio.com/public_html/wp-content/themes/ngetren/includes/single/post-tags-categories.php on line 7

About author

You might also like

Panduan Memilih Sepeda Secara Lengkap, Tepat, dan Akurat

Kebanyakan artikel tentang panduan memilih sepeda selalu membahas soal ukuran dan jenis sepeda. Namun kali ini Avelio ingin menyajikan yang sedikit berbeda. Kami akan menggunakan pendekatan baru tanpa mengesampingkan faktor-faktor

How To 0 Comments

Hindari Ini Saat Melakukan Pemanasan

Ada beberapa hal yang harus di hindari saat melakukan pemanasan. Pemanasan yang tidak dilakukan dengan tepat ini dapat mengurangi efektifitas Anda dalam berolahraga, bahkan dapat mengakibatkan cedera.

How To 0 Comments

Tips Agar Sepeda Nyaman Digunakan

Bersepeda adalah olahraga yang sangat populer di seluruh dunia. Banyak orang menikmati bersepeda sebagai sarana rekreasi, transportasi, atau bahkan olahraga kompetitif. Namun, sepeda yang tidak nyaman dapat membuat pengalaman bersepeda

Diskusikan