Begini Cara Setting RD & FD (Rear & Front Derailleur) Gigi Sepeda yang Paling Gampang
Ada banyak pertanyaan seputar cara setting RD & FD di berbagai forum tentang sepeda. Banyak pula saran-saran dari aktivis gowes yang telah berpengalaman muncul di forum-forum tersebut. Tapi jawaban-jawaban tersebut tak selamanya memuaskan.
Atas dasar itulah, kali ini Avelio merangkum saran dan cara setting RD & FD dari berbagai praktisi dan sumber terkait. Untuk mengawalinya, marilah kita mengenal kembali apa itu RD & FD beserta fungsi-fungsinya.
RD & FD
RD & FD merupakan singkatan dari Rear Derailleur dan Front Derailleur. Keduanya merupakan bagian dari sistem transmisi variabel rasio yang umum dipasang pada sepeda. Fungsinya adalah sebagai pemandu rantai ketika dipindahkan dari gigi satu ke gigi lainnya.
Sistem derailleur bekerja menggunakan pemicu berupa shifter yang umumnya dipasang di handlebar, tepat di sisi dalam handgrip. Shifter dan derailleur terhubung oleh kabel logam panjang yang akan menegang dan mengendur apabila shifter diputar. Saat tuas shifter diputar, FD atau RD akan mengapit rantai, lalu menggesernya untuk berpindah gigi tanpa membuatnya keluar jalur.
Khusus untuk RD, perangkat ini memiliki fungsi tambahan, yakni untuk menjaga panjang rantai tetap konsisten, melalui komponen lengan mekanis yang menjuntai ke bawah. Pada derailleur dengan kinerja optimal, lengan ini akan mengendur dan menegang seiring dengan perpindahan gigi yang dilakukan.
Pada sepeda MTB atau roadbike, terdapat derailleur masing-masing di gigi depan dan belakang. RD dan FD umumnya terpasang pada frame, jika FD terletak di atas gigi terbesar di depan, RD berada paling dekat dengan gigi terkecil di belakang. Keduanya termasuk bagian dari perangkat drivetrain penggerak sepeda.
Cara Setting RD & FD
Pengaturan RD & FD secara manual diperlukan untuk membantu kelancaran oper gigi. Kadang kala sistem derailleur tidak bekerja secara maksimal, mengeluarkan bunyi, rantai pindah gigi sendiri, operan gigi tersendat atau tersangkut hingga menyebabkan rantai putus, dan sebagainya.
Mungkin kamu tak punya banyak waktu dan lebih memilih membawa sepeda ke bengkel agar mendapat perbaikan maksimal. Tapi bagi sobat Avelio yang ingin belajar banyak tentang sepeda sekaligus bisa memperbaiki dan mengaturnya sendiri sesuai preferensi pribadi, kamu bisa lakukan cara setting RD & FD berikut.
1. Setting RD
Siapkan peralatan yang dibutuhkan, antara lain bike stand, obeng sesuai baut pada RD, dan kunci hex atau kunci L sesuai ukuran pengunci RD. Tempatkan sepeda pada bike stand dan pastikan roda belakang sedikit terangkat agar bisa berputar.
Sebelum mulai menyetel, terlebih dulu putar shifter hingga rantai berada pada gigi belakang terkecil dan gigi depan terbesar. Pastikan RD terpasang dengan sempurna menggunakan kunci L. Kemudian copot kabel operan gigi yang tersambung di bagian RD, dengan memutar baut penguncinya searah jarum jam hingga kabel terlepas.
Pengaturan RD mula-mula dilakukan untuk menyejajarkan posisi rantai dengan pulley (gigi kecil pada RD). Posisi pulley bisa disetel dengan memutar baut yang berada di bagian belakang RD, searah jarum jam untuk menaikkan dan sebaliknya. Di sini terdapat 2 baut setelan, baut atas (H) biasanya untuk mengatur batas bawah, sedangkan baut di bawah (L) untuk mengatur batas atas pulley. Gunakan obeng untuk memutar baut L. Setelah memperoleh posisi RD yang tepat sejajar dengan rantai, pasang kembali kabel operan gigi di tempatnya dan kunci rapat-rapat. Usahakan tidak mengubah posisi RD saat memasang kabel.
Uji Optimalisasi
Untuk menguji optimasi pengaturan RD, kamu perlu mengoper gigi secara perlahan. Setingkat demi setingkat sambil mengayuh pedal agar roda berputar. Apabila rantai gagal berpindah, perpindahan berlangsung kasar, atau berhasil pindah tetapi tidak bisa dikembalikan ke gigi semula, atur ulang ketegangan kabel oper gigi. Coba putar pengatur kabel melawan arah jarum jam hingga mendapatkan perpindahan gigi yang lembut dan lancar. Selanjutnya, uji kembali dengan mengoper gigi selama beberapa kali sambil mengayuh pedal.
Sebagai sentuhan akhir, atur posisi batas atas dari RD. Mula-mula pindahkan rantai ke gigi terbesar/paling ringan. Lalu setel posisi batas RD menggunakan baut H yang letaknya seperti telah disebutkan di atas. Putaran searah jarum jam untuk mengurangi ketinggian, dan putaran ke arah sebaliknya akan meningkatkannya. Penyetelan batas atas RD ini dimaksudkan agar rantai tidak sampai keluar dari gigi paling besar/paling ringan.
2. Setting FD
Cara setting FD lebih sulit daripada RD, jadi kali ini harus lebih telaten. Terdapat 3 bagian pada FD yang akan memerlukan pengaturan, yakni posisi ketinggian, dan jarak antara lempeng (cage) luar dan dalamnya.
Awali pengaturan dengan mengoper rantai ke gigi (chainring) depan terbesar. Ketinggian FD bisa diubah dengan mengendurkan baut pengunci yang melekat di frame sepeda. Ketinggian yang disarankan adalah sekitar 2 mm dari gigi (chainring) depan terbesar. Bentuk cage FD melengkung sejajar dengan lengkungan gigi, pertahankan posisi ini. Usahakan jarak antara gigi terbesar dengan lempeng luar FD tidak lebih dari 2 mm. Jika sudah, kencangkan baut pengatur ketinggian dan pastikan posisi FD tidak berubah.
Selanjutnya, oper rantai ke gigi belakang paling ringan/gigi terbesar. Putar pedal untuk melihat apakah rantai depan berjalan mulus atau bergesekan dengan lempeng FD bagian dalam. Jika bergesekan, temukan baut bertanda huruf L di lempeng dalam dan putar dengan obeng. Putaran searah jarum jam akan menjauhkan lempeng dari rantai. Jarak antara lempeng dalam dengan rantai sebaiknya maksimal 1 mm saja. Jadi kamu perlu memutar baut L ke arah sebaliknya apabila jarak lempeng dalam dan rantai terlalu jauh.
Pengecekan Kabel Shifter
Setelah itu kayuh pedal dengan tangan sembari mengoper ke gigi depan ke-2 (tengah). Apabila rantai tidak beranjak, artinya kabel shifter (operan gigi) harus lebih dikencangkan. Untuk mengatur ketegangannya, silakan putar setelan kabel di bagian shifter ke arah kanan (searah jarum jam). Usai menemukan ketegangan yang pas, rantai akan dapat berpindah ke gigi 2. Perhatikan pula posisi lempeng FD bagian dalam. Jika kembali terjadi gesekan saat memindah gigi, berarti jaraknya terlalu dekat dengan chainring 2. Untuk itu kamu perlu mengatur kembali ketegangan kabel operan gigi depan dan menemukan jarak yang tepat.
Lanjutkan setting FD dengan memindahkan gigi, kali ini ke gigi belakang yang paling berat/gigi terkecil dan gigi depan terbesar. Jika rantai gagal berpindah, cari baut pengontrol bertanda huruf H pada FD dan putar ke arah kiri (melawan jarum jam) untuk menggesernya ke kanan, dan ke sebaliknya untuk menggeser ke kiri. Cobalah lakukan oper gigi dan kembalikan ke gigi semula. Jika rantai lepas saat dipindah ke gigi terbesar, berarti jarak FD terlalu jauh. Untuk itu baut H perlu diputar searah jarum jam agar FD bergerak ke sisi dalam.
Cegah Rantai Bergesekan
Kayuh pedal lagi untuk menguji putaran rantai mulus atau tidak. Cek lagi posisi lempeng luar FD dengan rantai. Pastikan jaraknya cukup untuk mencegah rantai bergesekan dengan lempeng FD. Pengaturan jarak lempeng luar ini bisa dilakukan dengan memutar baut kontrol H. Dan untuk sentuhan akhir, periksa kembali apakah oper gigi bisa berjalan mulus tanpa ada bunyi gesekan. Jika masih terkendala, berarti kamu harus menyetel kembali jarak antara FD dan rantai, baik ketinggian maupun kerenggangannya.
Bagaimana? Setelah membaca penjelasan di atas, tentunya sobat Avelio harus berani mencoba setting RD dan FD sendiri tanpa perlu pergi ke bengkel. Kalau percobaan pertama masih kurang berhasil, sebaiknya jangan menyerah. Tidak ada seorang pun yang langsung jadi pakar di bidang apa saja dalam sekali coba. Semakin sering mengulangi cara setting RD & FD di atas, kamu akan lebih paham cara kerja dan berpengalaman melakukannya. Semoga sukses!
Warning: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable in /home/blog.avelio.com/public_html/wp-content/themes/ngetren/includes/single/post-tags-categories.php on line 7
About author
You might also like
Bosan? Di Sini Kamu Bisa Cari Info Seputar Event Sepeda
Bosan dengan aktivitas gowes yang monoton dan itu-itu saja? Bisa jadi kamu lagi butuh tantangan baru. Kalau tak punya ide, kamu bisa coba ikuti event sepeda terdekat yang diadakan di
Panduan Memilih Sarung Tangan yang Tepat Bagi Pesepeda
Tak peduli amatir atau profesional, memakai aksesoris pengaman saat bersepeda itu hukumnya wajib demikian juga memilih sarung tangan yang tepat. Selain melindungi, aksesoris pengaman juga dapat meningkatkan performa dalam mengayuh
Cara Memilih Ukuran Sepeda Berdasarkan Tinggi Badan
Memilih ukuran sepeda berdasarkan tinggi badan adalah cara termudah. Tak perlu mengukur panjang ini itu guna memperoleh tunggangan paling pas untuk postur tubuhmu. Meskipun sebenarnya kamu masih harus memperhitungkan juga