Bahaya Anjuran Memakai Masker Saat Bersepeda

Bahaya Anjuran Memakai Masker Saat Bersepeda

Virus Corona menular melalui media droplet, yaitu percikan terkecil dari cairan tubuh melalui bersin atau batuk. Virus ini dapat masuk melalui jaringan respirator, yaitu organ-organ tubuh yang membantu proses pernapasan, mulai dari hidung, mulut, pembuluh darah, sampai paru-paru. Maka semua orang dianjurkan memakai masker guna mencegah penularan virus.

Pemerintah pun mencoba melakukan terobosan dalam merespon situasi pandemik ini. Presiden Jokowi bahkan menerbitkan Inpres Nomor 6 Tahun 2020 yang mewajibkan gubernur, bupati, atau wali kota melakukan tindakan pendisiplinan bagi para pelanggar protokol kesehatan.

Belakangan, aturan tersebut diberlakukan secara ketat di sejumlah daerah. Kepolisian menggelar razia pengguna jalan, kemudian memproses tilang sekaligus memberikan denda kepada para pengendara kendaraan yang tidak memakai masker sesuai standar. Termasuk ketika berkendara menggunakan mobil sendirian.

Lalu apakah aturan ini juga berlaku buat pegowes? Sampai artikel ini ditulis (23/09) belum ada info terkait pegowes yang ditilang akibat tidak pakai masker di jalan raya. Namun pada bulan Juni lalu, beredar kabar di media sosial bahwa pegowes asal Bekasi dan Semarang meninggal dunia akibat memakai masker saat bersepeda. Banyak media memberitakan kabar duka yang cukup kontroversial tersebut.

Hanya saja setelah dilakukan kroscek oleh Liputan6 dan Tempo, berita tentang pegowes Bekasi meninggal karena pakai masker saat bersepeda dinyatakan tidak benar. Menurut dua media besar tersebut, pegowes asal Bekasi meninggal akibat serangan jantung mendadak, bukan karena masker yang dipakainya. Sayangnya banyak masyarakat terlanjur memercayai informasi di media sosial tersebut. Sehingga masih sering ditemukan pegowes yang tidak memakai masker ketika berada di jalanan.

Gowes Pakai Masker, Sebenarnya Bahaya atau Tidak?

Memang, menurut Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Michael Triangto Sp. KO, memakai masker ketika berolahraga justru tidak disarankan. Seperti dikutip dari Kompas, penggunaan masker dapat memengaruhi sirkulasi udara. Jumlah oksigen yang masuk melalui hidung akan berkurang karena terhalang lapisan masker. Alhasil, kinerja paru-paru akan bertambah berat yang otomatis akan mengurangi kemampuan otot dan mengganggu performa gowes.

Pasti banyak orang menilai bahwa menggowes tanpa masker itu sembrono di tengah situasi seperti saat ini. Kalian tetap disarankan memakainya, terutama kalau sedang menggowes dalam intensitas ringan di jalan raya yang penuh sesak. Pada waktu berhenti dan rehat, sebaiknya lepas masker selama beberapa saat untuk melonggarkan saluran pernapasan.

Bagi kamu yang lebih sering berada di jalur pedesaan atau jalanan sepi, menggowes bersama rombongan kecil, atau menempuh jarak jauh yang melelahkan. Silakan kalau tak mau pakai masker, terlebih lagi jika napasmu sudah mulai ngos-ngosan. Kamu tak perlu pakai masker saat sedang naik bukit dengan kelompokmu yang masing-masing berjarak aman. Tapi pastikan kamu tetap menyiapkannya di saku jersey atau tas gowesmu.

Tidak ada aturan mengenai jenis masker pelindung yang disarankan. Semua boleh, asalkan bisa menutupi hidung, mulut, dan dagu. Jadi silakan coba berbagai jenis masker dan memilih yang paling nyaman buatmu. Berdasarkan penelusuran di berbagai situs biker sepeda internasional, pegowes lebih disarankan memilih buff dibanding masker jenis lain. Ini karena kain buff cenderung lebih tipis daripada masker pada umumnya. Jadi tidak membuat pegowes kesulitan bernapas.

Agar kalian tetap bisa menggowes dengan aman, Avelio sudah memberikan tips bersepeda di tengah wabah virus Corona. Silakan simak melalui tautan berikut ini: Amankah Bersepeda di Tengah Wabah Virus Corona?

Sumber & referensi:

https://www.cycleplan.co.uk/blog/how-cycling-affects-your-lungs
http://dandyhorsemagazine.com/blog/2017/08/29/feel-the-breeze-on-your-knees-and-in-your-lungs
https://www.cyclist.co.uk/in-depth/1295/how-to-breathe-better-on-a-bike
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-51955575
https://www.halodoc.com/artikel/ini-yang-terjadi-pada-paru-paru-saat-terserang-virus-corona
https://www.alodokter.com/sepsis
https://www.kompas.com/sains/read/2020/06/02/203033223/bersepeda-pakai-masker-sebabkan-kematian-benarkah?page=all
https://www.bicyclenetwork.com.au/newsroom/2020/07/20/should-i-wear-a-mask-when-riding
https://www.cyclingnews.com/features/should-you-wear-a-mask-while-cycling-during-covid-19

Previous 5 Fakta mahal-nya Sepeda Lipat Brompton, Pegowes Wajib Tahu!
Next Sepeda Thrill

Warning: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable in /home/blog.avelio.com/public_html/wp-content/themes/ngetren/includes/single/post-tags-categories.php on line 7

About author

You might also like

FEATURED 0 Comments

Sepeda Thrill

Para penggemar cross country pasti sudah tak asing lagi dengan sepeda merek Thrill. Benar, merek satu ini sejak awal memang fokus memproduksi sepeda MTB. Kemudian memperluas cakupannya dengan ikut meramaikan

Sportif & Bike Travel 0 Comments

Bersepeda Di Musim Hujan

Bersepeda adalah salah satu aktivitas fisik yang sangat bermanfaat bagi kesehatan kita. Selain itu, bersepeda juga dapat menjadi alternatif yang baik untuk berolahraga dan menjaga kesehatan di tengah kesibukan kita

Sportif & Bike Travel 0 Comments

Tour de Borobudur XVIII

Tanggal: 11-12 November 2018 Tempat : Borobudur, DIY CP : “Pendaftaran Kategori 100K dan 200K di Tutup Karena Kuota Peserta Sudah Terpenuhi”

Diskusikan