5 Fakta mahal-nya Sepeda Lipat Brompton, Pegowes Wajib Tahu!

5 Fakta mahal-nya Sepeda Lipat Brompton, Pegowes Wajib Tahu!

Kalian pasti sudah tak asing lagi dengan sepeda brompton. Memang, tongkrongan sepeda lipat satu ini begitu unik. Sekilas seperti sepeda untuk anak-anak, padahal justru kebanyakan penggunanya adalah orang dewasa. Nah, kali ini Avelio akan mengulas sedikit tentang produk gowes bikinan Inggris ini. Berikut fakta-fakta unik sepeda Brompton buat kalian.

1. Sosok di Balik Desain Unik

Andrew Ritchie, sosok penggagas ide sepeda Brompton. Dia merancang, mendesain, sekaligus merakit sepeda lipat pertamanya di sebuah flat yang terletak di South Kensington, London, Inggris. Prosesnya berjalan sejak 1975 dan berhasil rampung setahun kemudian.

Gagasannya itu baru muncul ketika sang ayah memperkenalkan Ritchie pada salah satu produk sepeda lipat populer di Inggris waktu itu, yaitu Bickerton. Baru-baru ini dia mengaku bahwa sepeda Bickerton-lah yang telah menginspirasinya. Konsepnya adalah sepeda ramah untuk alat transportasi warga perkotaan. Praktis, karena bisa dilipat dengan mudah dalam waktu singkat.

Andrew Ritchie sendiri adalah seorang insinyur lulusan Universitas Cambridge. Kala mendapatkan ilham untuk mendesain sepeda Brompton, dirinya masih berstatus sebagai tukang kebun lanskap. Sementara pasar sepeda Inggris waktu itu masih dikuasai oleh Raleigh. Ritchie pun sempat mengirimkan desain prototip sepeda lipatnya ke Raleigh, tetapi gagal mendapatkan lisensi.

2. Sejarah Singkat

Andrew Ritchie (kiri) https://www.telegraph.co.uk/content/dam/money/2018/03/29/TELEMMGLPICT000158836551_trans%2B%2BaRL1kC4G7DT9ZsZm6Pe3PehAFAI_f6ud569StXyOKH0.jpeg

Produsen sepeda Brompton adalah sebuah pabrik bernama Brompton Bicycles. Namanya diambil dari Brompton Oratory, sebuah gereja yang berada di seberang jalan flat Andrew Ritchie. Raleigh tidak memberikan lisensi desain sepeda lipat Andrew Ritchie. Namun kemudian dia mencoba memproduksinya sendiri dengan bantuan seorang rekan. 18 Bulan lamanya sejak 1980 mereka berdua bekerja hingga berhasil merakit 50 unit sepeda, terjual habis. Pabrik baru resmi didirikan pada 1988, kala itu masih menempati sebuah bangunan di kolong jembatan rel kereta api daerah Brentford.

Selama bertahun-tahun permintaan terus mengalami kenaikan sedikit demi sedikit. Popularitas sepeda Brompton pun semakin mendunia. Sejak awal milennium, Ritchie melakukan pembaruan pada manajemen Brompton Bicycles.

Karyawan yang dulunya hanya berjumlah 40-an orang dengan kapasitas produksi 7.000 unit per tahun. Kini berkembang lima kali lipat, memiliki total 230 karyawan yang mampu memproduksi 50 ribu unit setiap tahunnnya, 80 persen di antaranya diekspor ke mancanegara. Bahkan kini Brompton telah memiliki 10 toko cabang di seluruh dunia, terakhir berada di Tokyo.

3. Dirakit Tangan Terampil

https://i.guim.co.uk/img/media/0eca23551174b3b1e5e0b8b1c15ed0f23e067c2c/0_249_4256_2554/master/4256.jpg?width=1200&height=900&quality=85&auto=format&fit=crop&s=9fc44f83d5cbbcc5265934e5015f4b4c

Produksi sepeda Brompton tidak main-main, masih menerapkan cara yang sama seperti saat pertama kali dibuat. Detailnya begitu baik dengan presisi tinggi, karena buatan tangan. Benar sekali, setiap unit sepeda Brompton dirakit dengan tangan kosong menggunakan teknik brazing untuk menyambungkan material logam.

Para perajin sepeda Brompton pun bukan orang sembarangan. Mereka harus melalui masa pelatihan selama 18 bulan sebelum diizinkan merakit komponen sepeda sendiri. Karena itu, setiap komponen yang berhasil dibuat akan dibubuhi cap khusus milik masing-masing perakitnya.

Meski metode produksinya masih sama seperti dulu, Brompton juga terus memperbarui desain sepeda rakitan mereka. Maka para perakit sepeda ini juga mendapatkan dukungan penuh dari tim riset yang dihuni oleh para insinyur. Mereka menentukan rancangan sekaligus sistem pengerjaan paling efektif agar hasilnya maksimal.

4. Punya Spek Mantap

https://www.sepeda.me/wp-content/uploads/2019/10/Bottom-bracket-sensor-sepeda-lipat-listrik-Brompton.jpg

Sebagai kendaraan urban, sepeda lipat Brompton harus tangguh sekaligus nyaman dipakai. Desain frame pada semua varian sama, yaitu main tube melengkung dengan pipa segitiga di bagian belakang yang bisa dilipat, lalu stem dan garpu.

Main tube dan stem dibuat dari baja ringan, sedang pipa segitiga dan garpunya menggunakan titanium yang lebih ringan. Dalam keadaan siap gowes, dimensi sepeda Brompton sekitar 58″ x 42″ x 21″, tergantung model handlebar-nya. Ketika dilipat, ukuran bisa mencapai separuhnya. Dengan diameter roda 16”, berat bersih sepeda Brompton cuma sekitar 9 – 12kg.

Brompton menyediakan tiga tipe handlebar yang dinyatakan dengan kode M, S, P, dan H. Tipe M merupakan stang berdesain klasik dengan cekungan di tengah. S berbentuk lurus  seperti huruf T, P memiliki tanduk banteng. Sedang H hampir mirip tipe M, tetapi cekungannya lebih dalam.

Selain itu, ada pula pilihan gear, yakni 1-speed, 2-speed, 3-speed, dan 6-speed. Variasi aksesoris yang diberi kode E, L, dan R. E tanpa aksesoris, L memiliki spatbor, sementara R dilengkapi spatbor dan rak belakang. Saat ini Brompton juga memproduksi varian sepeda listrik.

5. Harga Selangit


https://media.timeout.com/images/105477033/image.jpg

Harga pasaran sepeda Brompton baik baru maupun bekas masih cukup tinggi. Paling murah adalah varian Rainbow Titanium seharga mulai 15 juta-an. Sementara untuk tipe lainnya rata-rata dibanderol pada angka 30 – 40 juta-an.

Kalau dipikir-pikir, sebenarnya angka tersebut masih lumrah. Bukan hanya Brompton, harga sepeda lipat merek Eropa – Amerika lainnya, rata-rata juga dibanderol sebesar itu. Sepeda lipat urban harus tangguh, praktis, sekaligus tahan lama.  Maka tentu saja produsen harus memperhatikan betul kualitasnya.

Seperti sudah disebutkan tadi, pabrik sepeda Brompton mempekerjakan karyawan ber-skill tinggi. Produksinya relatif terbatas, karena setiap proses perakitan unit sepeda dilakukan secara manual. Dari sekitar 1.200 komponen yang membentuk sepeda Brompton, sebagian besar diproduksi sendiri.

Masing-masing dibuat dengan tingkat ketilitian tinggi, detail menawan, serta menggunakan material berkualitas terbaik. Mungkin tidak berlebihan jika produksi unit Brompton disamakan dengan McLaren atau Rolls Royce, yang selalu mampu membuat produk berkelas. Dan kalau mantan Dirut Garuda saja nekat ambil risiko menyelundupkan Brompton, menurutmu harganya murah atau tidak?

Membahas tentang sepeda Brompton memang seperti tak ada habisnya. Ada banyak hal yang membuatnya fenomenal selain lima fakta di atas. Termasuk soal Brompton selundupan di pesawat Garuda Indonesia beberapa waktu lalu. Kasus ini sempat bikin heboh netizen, sekaligus membuat nama sepeda Brompton di Indonesia makin terkenal.

Previous Jakarta PSBB Lagi, apakah bersepeda mulai dilarang?
Next Bahaya Anjuran Memakai Masker Saat Bersepeda

About author

You might also like

Sportif & Bike Travel 0 Comments

Mengenal Para Cycling, Balap Sepeda Bagi Rekan-Rekan Difabel

Asian Para Games telah resmi dibuka pada tangal 6 Oktober 2018 lalu di Jakarta. Sekitar 4000 atlet dari 42 negara Benua Asia turut serta, berkompetisi demi perolehan medali emas terbanyak.

Sportif & Bike Travel 0 Comments

Jakarta PSBB Lagi, apakah bersepeda mulai dilarang?

Gubernur DKI, Anies Baswedan memberlakukan PSBB lagi PSBB kedua dimulai pada tanggal 13 September 2020 kemarin sampai tanggal yang belum ditentukan.  Melihat kondisi macam ini, bagaimana dengan kalian, para pegowes

Sportif & Bike Travel 0 Comments

7 Rekor Sepeda Dunia yang Belum Terpecahkan Hingga Kini

Seberapa cepat kamu pernah bersepeda? Apakah kamu pernah mencatat waktu atau mengukur kecepatannya? Cara tersebut bisa menjadi motivasi tersendiri. Kamu bisa meningkatkan frekuensi latihan dengan membuat, mencatat, dan mematahkan rekor

Diskusikan