Benarkah Bersepeda Menimbulkan Masalah pada Organ Intim Wanita? (part-1)

Benarkah Bersepeda Menimbulkan Masalah pada Organ Intim Wanita? (part-1)

Aduh, ada kabar kurang menyenangkan nih buat kaum hawa yang gemar bersepeda. Dikatakan bahwa aktivitas menggowes dapat membuat organ intim kalian bermasalah. Pasalnya mulai dari mati rasa, infeksi, sensasi terbakar, bahkan memengaruhi kehidupan seksual dengan suami. Really? Mungkin kabar ini mengerikan, atau jangan-jangan kalian sudah mulai ketakutan?

Stop! Jangan terburu-buru. Sebenarnya bukan hanya kaum hawa yang harus waspada. Bersepeda pada dasarnya berpengaruh terhadap kondisi kesehatan organ reproduksi. Bukan hanya pada wanita, kaum pria pun wajib berhati-hati tentang bahaya ini.

Sayangnya para lady-bikers kadang kala kurang waspada. Acuh ketika tiba-tiba muncul rasa tidak nyaman pada organ kewanitaan. Sementara jika dibiarkan, lama kelamaan gangguan tersebut bakal menimbulkan masalah besar.

Lalu Masalah Apa Saja yang Mungkin Timbul?

Mengingat hal ini cukup serius. Maka Avelio merasa harus memaparkan sejelas mungkin tentang gangguan pada organ intim yang berisiko muncul akibat bersepeda. Berikut beberapa masalah kesehatan tersebut.

  • Infeksi Organ Kewanitaan
    Masalah paling umum dan berbahaya adalah infeksi vagina, yang bila semakin parah juga akan memicu ISK (infeksi saluran kemih). Ini disebabkan oleh bakteri tak kasat mata bertebaran di daerah sekitar selangkangan wanita.

Ketika menggowes, tubuh membakar kalori dan mengeluarkan keringat dari pori-pori. Proses ini juga berlangsung di sekitar organ reproduksi, sehingga area tersebut menjadi basah dan lembap. Terlebih lagi, potongan celana selalu menyempit di area selangkangan, sehingga suhu di dalamnya relatif tinggi. Lingkungan semacam itu benar-benar cocok bagi bakteri untuk terus memperbanyak diri.

Gejala infeksi vagina, antara lain keputihan yang tidak normal, bau kurang sedap, serta gatal disertai panas, terutama terasa saat buang air kecil. Nah ini baru membawa masalah yang sangat fatal.

  • Mati Rasa

Berikutnya, kaum hawa pun harus bersiap menghadapi risiko mati rasa pada organ intimnya. Mati rasa bisa diikuti dengan kesemutan bahkan rasa nyeri, akibat saraf organ genital terlalu sering mendapatkan tekanan.

Penyebabnya bisa dikarenakan buruknya desain dan bahan pembuatan sadel, posisi menggowes kurang tepat, atau kombinasi antara keduanya.

  • Hipertrofi Labia

Masalah ketiga yang mungkin terjadi adalah hipertrofi labia, atau istilah umumnya pembengkakan bibir vagina.
Penyebabnya sama, yakni karena organ satu ini memperoleh tekanan terlalu lama.
Bibir vagina terbebani oleh berat tubuh sekaligus menahan jalannya pengairan limfatik melaluinya, hingga kemudian memicu pembengkakan.

Pengairan limfatik sendiri merupakan sistem drainase atau pengaliran cairan getah bening dalam tubuh.
Otot tubuh berperan penting dalam proses ini.
Namun proses pengaliran hanya bisa berjalan apabila otot-otot sedang dalam kondisi rileks.
Sementara pada saat bersepeda otot selangkangan mendapatkan tekanan berlebihan.
Sehingga tidak kebagian cairan kemudian membengkak.

Apabila suatu hari kalian bersepeda dan berhenti sejenak. Kemudian saat mencoba kembali menaiki sadel, tiba-tiba merasa kesulitan karena kurang nyaman atau bahkan nyeri, bisa jadi labia telah membengkak.

  • Luka pada Vagina

Selain itu, kalian juga wajib waspada terhadap risiko luka vagina. Benturan demi benturan, tekanan, serta gesekan bisa menimbulkan masalah. Jika terjadi secara konsisten di lokasi yang sama akan memicu iritasi dan peradangan, sehingga organ reproduksi mudah terinfeksi.

Bahkan menurut kutipan dari Kompas pada  15/7/2017. Para peneliti dari Fakultas Kedokteran Yale, AS, menerbitkan jurnal yang mengungkap bahwa bersepeda selama lebih dari 160km dalam seminggu bisa menurunkan sensitivitas organ intim.

Artinya jika dibiarkan tanpa penanganan, bersepeda juga dapat mengganggu keharmonisan hubungan suami istri.
Dan tentu saja bukan itu tujuan kalian bersepeda.
Tapi tenang saja, masih ada cara untuk menghindar dari semua masalah itu.
Asalkan kalian benar-benar memperhatikan kondisi kesehatan dengan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.

Previous 5 Bahaya Bersepeda Saat Hujan, Bisa Dihindari Sekarang!
Next Masalah Organ Intim Wanita Akibat Bersepeda dan cara menanganinya (part-2)

About author

You might also like

Sportif & Bike Travel 0 Comments

Tour de Borobudur XVIII

Tanggal: 11-12 November 2018 Tempat : Borobudur, DIY CP : “Pendaftaran Kategori 100K dan 200K di Tutup Karena Kuota Peserta Sudah Terpenuhi”

Ingin merakit sepeda sendiri? Ini Dia Komponen Sepeda Gunung!

Sepeda gunung, seperti jenis sepeda lainnya, terdiri dari beberapa komponen yang dirangkai sedemikian rupa untuk memberi kenyamanan dan keamanan bagi pengendaranya.  Komponen-komponen tersebut memiliki fungsi masing-masing. Nah, jika kamu masih

Racing 0 Comments

Yo, Apa bedanya Downhill dan Freeride ?

Banyak pesepeda mengira bahwa downhill dan freeride itu tak ada bedanya. Memang, keduanya sama-sama dilakukan di trek ekstrem, jalanan perbukitan dan pegunungan yang umumnya curam. Otomatis, membutuhkan kepiawaian dan ketangkasan

Diskusikan