Amankah Bersepeda di Tengah  Wabah Virus Corona?

Amankah Bersepeda di Tengah Wabah Virus Corona?

Virus Corona telah menggemparkan dunia internasional. WHO menetapkan fenomena pandemik ini dalam kategori Public Health Emergency of International Concern. Artinya, setiap negara dunia wajib siaga terhadap kemungkinan makin parahnya efek wabah yang kini disebut COVID-19 tersebut. Kemudian dianjurkan melakukan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan di wilayah masing – masing.

Pemerintah Indonesia sendiri telah mengeluarkan kebijakan khusus. Yaitu memperketat aturan terkait hilir mudik masyarakat dari dan keluar negeri. Pemerintah pun menggalakkan gerakan work from home atau bekerja dari rumah, meliburkan sekolah-sekolah, membatalkan izin kegiatan yang mengundang kerumunan massa dalam jumlah besar, serta menyebarkan disinfektan di wilayah-wilayah rawan, demi mengurangi dampak lebih parah lagi.

Bersepeda di Tengah Wabah Corona

olahraga ditengah wabah corona

Dalam kondisi seperti ini, lantas bagaimana dengan aktivitas menggowes Sobat Avelio? Jika melihat secara positif, pada dasarnya pandemik Corona merupakan pengingat bagi kita tentang bagaimana pentingnya hidup sehat. Dan selama ini kita tahu bahwa bersepeda merupakan aktivitas menyehatkan. Organ tubuh terus bergerak, kalori terbakar secara maksimal, meningkatkan kebugaran, serta memperkuat daya tahan dari serangan penyakit.

Menggowes pun dapat memunculkan efek psikologis yang positif. Aktivitas ini menciptakan peluang untuk berinteraksi sosial, terutama saat kalian bersepeda bersama rombongan. Interaksi sosial kala meluncur di atas tunggangan, sambil merasakan udara segar sekaligus menikmati pesona alam, tentu saja akan mengurangi stress dan kepenatan.

Tapi bagaimanapun juga, segala kelebihan bersepeda itu hanya dirasakan oleh kita yang rajin berolahraga mengayuh pedal. Sementara atmosfer lingkungan di sekitar kalian mungkin cukup tertekan akibat mewabahnya virus Corona. Ditambah lagi banijr informasi yang seakan-akan malah menjadi teror, alih-alih memberikan wawasan yang mencerahkan. Maka dari itu, Avelio juga ingin mencoba menyajikan pemahaman dasar tentang virus tersebut. Mudah-mudahan ini akan bermanfaat bagi kalian, Sobat Avelio.

 

Yang Perlu Kalian Catat tentang Corona

virus corona

Virus Corona bernama resmi, severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-COV2). Atau kini lebih sering disebut dengan istilah Covid-19. Virus ini pertama kali muncul di daerah Wuhan, China. Bekerja dengan menyerang sistem pernapasan.

Mayoritas pasiennya pertama-tama mengalami gejala demam, batuk kering, dan kelelahan. Lalu setelah positif terinfeksi, pasien akan menderita pneumonia atau gangguan pernapasan akut. Mungkin sebagian dari kita pernah terpapar virus semacam corona semasa hidup. Gejalanya pun sama, yakni flu biasa diikuti demam dan gangguan pernapasan ringan.

Seperti halnya banyak penyakit akibat virus, penularan bisa terjadi lewat transmisi droplet, atau cairan yang keluar saat batuk atau bersin. Jadi kalian hanya bisa tertular jika terkena cairan droplet dari pasien coronavirus. Menurut penelitian, virus tersebut hanya mampu bertahan hidup selama tiga hari pada permukaan plastik, kaca, atau logam. Sayangnya hingga kini vaksin Corona belum juga berhasil ditemukan.

Artinya, ada banyak cara mencegah kalian tertular atau menyebarkan Covid-19, di antaranya:

  1. Seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air hangat, sedikitnya selama 20 detik. Khususnya jika
    kalian baru bepergian dari luar rumah, atau baru menyentuh benda yang tidak jelas steril atau tidak.
  2. Penggunaan hand sanitizer juga direkomendasikan, karena kandungan alkoholnya dapat membunuh
    virus dan bakteri. Tapi mengingat produk hand sanitizer semakin langka, kalian bisa membuatnya
    sendiri menggunakan daging lidah buaya.
  3. Kurangi menyentuh wajah kecuali tangan kalian benar-benar bersih.
  4. Saat batuk atau bersin, tutupi dengan tisu dan simpan ke tempat sampah tertutup rapat, bila perlu
    bakarlah saja. Atau tutupilah batuk dan bersin kalian dengan siku.
  5. Bila memang khawatir, hindari kontak fisik dengan orang lain. Jaga jarak minimal dua meter saat
    berinteraksi dengan orang lain di tempat umum.
  6. Jika merasa tak enak badan, sebaiknya diam di rumah sampai benar-benar fit.
  7. Beberapa perusahaan menerapkan kebijakan work from home, kalian bisa memanfaatkannya.
  8. Mandi dua kali sehari, terutama sebelum dan setelah bepergian.
  9. Hindari bepergian, terutama ke wilayah dengan banyak pasien positif Covid-19.
  10. Tetaplah tenang dan tidak panik. Lakukan hal-hal yang membuatmu rileks, serta menjaga mood
    selalu bergairah.

Dilematis memang. Bersepeda merupakan aktivitas menyehatkan. Sementara itu ancaman virus bisa datang dari arah tak terduga. Lalu apa kita harus terpaksa berhenti menggowes untuk sementara waktu sampai pandemik ini mereda?

 

Seberapa Amankah?

Kalau mengikuti pendapat dr. Michael Roshon, spesialis pengobatan darurat Colorado, Amerika Serikat pada Konferensi Bersepeda di AS 17 Maret 2020 kemarin. Pesepeda memiliki risiko ketularan, infeksi, atau kontaminasi relatif kecil. Kemungkinannya rendah bagi pegowes yang bersepeda di luar seperti biasanya. Apalagi jika bersepeda sendirian.

Masyarakat New York dan Chicago malah beralih menggunakan sepeda sebagai alat transportasi harian, guna terhindar dari penularan Corona, seperti diberitakan Pikiran Rakyat (17/03/2020). Perilaku tersebut mendapat reaksi dukungan dari Ketua Komunitas B2W (Bike2Work) Indonesia, Poetoet Soedarjanto.

Dia menyarankan kepada masyarakat Jakarta untuk mengikuti gerakan tersebut. Meski dirinya juga menyatakan kurang bisa mengaitkan hubungan antara rendahnya risiko penularan Corona dengan aktivitas bersepeda. Poetoet hanya tahu pasti bahwa bersepeda dapat meningkatkan imunitas tubuh. Kalian boleh yakin atau tidak dengan fakta dan berbagai pendapat tersebut. Sekadar catatan tambahan, bahkan anggota Tim Penanganan Kesiagaan Covid-19 di RS dr. Soebandi, Jember, Angga Mardro Rahardjo menyarankan kepada masyarakat agar tidak merespon penyebaran virus Corona. Ini seperti diberitakan media daring Tempo pada 12/03/2020.

Dikutip dari berita tersebut, pakar kesehatan menyatakan bahwa virus Covid-19 kemungkinan tidak dapat bertahan hidup di Indonesia. Pasalnya negeri ini beriklim tropis, dengan paparan sinar matahari yang berlangsung sepanjang tahun. Dan banyak jenis virus tidak tahan terhadap panas matahari. Pendapat hampir sama pernah pula disampaikan Anggraeni, Wakil Ketua Tim Infeksi Khusus RSHS Bandung. Dia mengungkapkan bahwa Indonesia relatif diuntungkan dengan paparan sinar matahari lebih banyak, sehingga mengurangi potensi penyebaran virus.

Demikian pula Erlina Burhan dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UI dalam sebuah diskusi. Menurutnya, “Virus akan mati dalam kondisi panas. Kalau virus Corona berada di udara dan kena panas, harusnya mati. Itulah sebabnya risiko di Indonesia lebih rendah.”

 

Sedikit Tips Buat Para Pegowes

Oke, sejauh ini banyak pendapat dari para ahli yang mendukung keinginan kalian untuk tetap menggowes di tengah merebaknya wabah Covid-19. Tapi tetap saja, itu bukan berarti kalian bisa sembarangan. Tetaplah berhati-hati dengan mengikuti dan disiplin menerapkan langkah-langkah pencegahan yang telah dijelaskan tadi.

Apabila kalian merasa kurang enak badan. Atau mengalami gejala-gejala mirip serangan Covid-19, sebaiknya stop bersepeda dulu barang sebentar. Periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat guna mengetahui kondisi tubuh kalian. Jika sudah benar-benar sembuh, silakan menggowes kemana saja sesuka hati kalian.

Selebihnya kalian harus tetap memastikan mampu menggowes secara hati-hati di berbagai medan. Pasalnya, entah ini berhubungan langsung atau tidak dengan virus Corona. Tingkat kecelakaan
bersepeda di New York selama bulan Maret ini meningkat 43%. Tentu kita berharap itu tidak terjadi di Indonesia. Pastinya jika kalian tetap waspada dan tertib selama bersepeda. Jadi ingat! Stay safe, guys!

Previous Ini Dia 7 Kriteria Jersey Sepeda Terbaik
Next Cara cuci sarung tangan agar steril dan awet

About author

You might also like

Sportif & Bike Travel 0 Comments

Benarkah Bersepeda Bisa Bikin Pria Impotensi?

Cukup mengagetkan. Mitos soal bersepeda bisa bikin pria impotensi sempat membikin kalangan pecinta sepeda dunia terbelalak. Bukan hanya mengejutkan, bahkan berpengaruh pula pada kecintaan masyarakat (Amerika Serikat) terhadap sepeda, hingga

Sportif & Bike Travel 0 Comments

Siap-siap Petualangan Bersepeda Jarak Jauh, Touring Sekaligus Travelling

Kadang kala sobat Avelio bosan dengan trek bersepeda yang itu-itu saja. Tak lagi merasa tertantang, bahkan sudah terbiasa dan hapal betul jalurnya. Jika sobat Avelio pernah mengalaminya, mungkin jadwal menggowes

Sportif & Bike Travel 1Comments

Melihat Aktivitas Pegowes di Malang Selama Pandemi Corona

Banyak hal berubah sejak COVID-19 mewabah. Semua orang disarankan untuk menjalankan segala aktivitas sehari-hari di rumah saja. Sebisa mungkin mengurangi kegiatan bepergian dan kontak fisik bagaimanapun caranya. Belakangan kita juga

Diskusikan