5 Trik Tanpa Lelah Bersepeda Saat Puasa

5 Trik Tanpa Lelah Bersepeda Saat Puasa

Ramadan sudah menjelang, Umat Islam dianjurkan untuk mengisi bulan suci ini dengan rangkaian ibadah dan berbagai kegiatan bermanfaat. Selain aktivitas spiritual demi meningkatkan keimanan, tidak ada salahnya menggembleng fisik dengan bersepeda saat puasa.


Bersepeda saat puasa dapat memperkuat daya tahan tubuh Anda, dengan catatan harus dilakukan dengan porsi yang pas. Karena jika berlebihan, akibatnya bisa fatal. Kondisi tubuh menurun, kesehatan terganggu, Anda pun tak lagi mampu melanjutkan ibadah puasa sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, jangan dulu sembarangan. Simak dulu 5 tips berikut, yang akan memberi panduan untuk bersepeda saat puasa dengan sehat.

 

Bersepeda Saat Puasa Tanpa Lelah

 

1. Ajaklah Kerabat dan Kawan Dekat

Kebugaran fisik itu penting, tetapi kesegaran pikiran juga tidak kalah pentingnya. Kebugaran fisik dan pikiran dapat Anda peroleh sekaligus dengan bersepeda bersama kawan, kerabat, bahkan keluarga. Aktivitas berjalan menyenangkan, Anda pun lebih bersemangat dan bergairah saat berolahraga. Rasa lelah yang timbul akan terlupakan karena Anda saling berinteraksi dengan rekan-rekan bersepeda.

Selain itu, bersepeda bersama orang-orang terdekat juga berguna untuk meningkatkan jalinan komunikasi. Jika selama ini Anda merasa canggung untuk mengobrol dengan salah seorang teman, hal itu kemungkinan akan segera hilang. Aktivitas kelompok akan mempersempit jarak antar individu, sehingga akan timbul kedekatan emosional. Dengan demikian, lambat laun komunikasi dapat berjalan lebih luwes. Bukan hanya saat Anda dan rekan tersebut berada dalam kelompok bersepeda, tetapi juga dalam kesempatan yang lain.

2. Menu Sahur Wajib Dijaga

Pertama-tama, niatkan berpuasa sembari beraktivitas seperti hari-hari normal. Ini akan menyadarkan ingatan, sehingga Anda berinisiatif untuk membikin persiapan matang sebelum memutuskan untuk bersepeda saat puasa.

Organ tubuh manusia membutuhkan asupan nutrisi tepat agar mampu berfungsi maksimal. Karbohidrat merupakan sumber tenaga utama. Apabila kandungannya telah habis, suplai tenaga akan diserap dari zat gula, baru kemudian dari lemak dan protein.

Pastikan menu sahur Anda mengandung karbohidrat, yang bisa diperoleh dari nasi (putih atau merah), roti, sereal, jagung, dan sebagainya. Kemudian protein dan lemak, yang terdapat pada daging, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan susu. Bahan makanan tersebut juga mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Protein dan mineral dapat menjadi sumber tenaga dan cairan bagi tubuh, serta membuat perut terasa kenyang lebih lama.

Sebaiknya Anda juga mengonsumsi air putih dalam jumlah cukup. Konsumsi air putih yang dianjurkan secara medis adalah 2,5 liter dalam 24 jam. Kondisi tubuh akan lebih baik jika jumlah tersebut terpenuhi. Terlebih lagi, aktivitas bersepeda membutuhkan lebih banyak tenaga dan cairan tubuh. Jadi sedikitnya Anda perlu meminum 1 liter air putih ketika sahur untuk memenuhi asupan cairan.

3. Pilih Waktu yang Tepat

Ada tiga waktu terbaik untuk bersepeda pada bulan puasa, yakni pagi hari setelah sahur, sore hari sebelum berbuka, dan malam hari. Anda bisa memilih waktu terbaik sesuai dengan kondisi tubuh.

Apabila Anda membutuhkan kesegaran, pagi hari setelah sahur adalah waktu bersepeda yang tepat. Pada sekitar jam 5 hingga 6 pagi, udara masih segar dan baik untuk kesehatan. Maka kebanyakan aktivitas olahraga dilakukan pada jam-jam tersebut. Hanya saja, khusus untuk bulan puasa Anda dianjurkan untuk berolahraga ringan pada pagi hari supaya energi tidak terkuras. Tentu Anda membutuhkan tenaga yang cukup untuk menjalani aktivitas harian lainnya, bukan? Jadi sebaiknya estimasikan waktu bersepeda secara tepat.

Anda juga bisa memanfaatkan jam-jam ngabuburit untuk berolahraga. Bahkan lebih pas bagi Anda yang ingin bersepeda dengan intensitas sedang atau berat. 2 Jam sebelum bedug magrib merupakan waktu yang tepat. Memang, umumnya pada waktu-waktu tersebut tubuh sedang lemas-lemasnya, tetapi bersepeda tidak akan mengganggu kesehatan secara signifikan. Karena kebutuhan cairan dan sumber tenaga dari makanan akan segera terpenuhi saat berbuka.

Sementara itu, waktu terbaik untuk berolahraga saat bulan puasa adalah pada malam hari, seusai berbuka. Tapi jangan terburu-buru. Setelah berbuka puasa, tubuh masih butuh waktu untuk memproses makanan dan mengubahnya menjadi energi. Tunggulah beberapa saat, setidaknya 2 sampai 3 jam setelah berbuka, atau sepulang dari salat tarawih di masjid. Pada jam-jam tersebut Anda bebas memilih jalur, baik berat maupun ringan, asalkan sesuai dengan kemampuan.

4. Jangan Nekat Pilih Jalur Berat

Setelah mengetahui waktu-waktu terbaik untuk bersepeda, sekarang saatnya menentukan durasi dan intensitas yang tepat. Seperti pernah disebutkan pada artikel sebelumnya, bahwa aktivitas olahraga sebaiknya didasarkan pada suatu tujuan. Jika hanya untuk meraih kebugaran badan, sebaiknya hindari jalur bersepeda yang memberatkan, seperti jalur downhill. Anda tidak perlu memaksakan diri untuk beraktivitas seperti hari-hari normal. Karena cadangan energi pada orang yang berpuasa pun tidak semaksimal biasanya.

Di sisi lain, salah satu tujuan ibadah puasa adalah untuk melatih kesabaran. Anda pun harus bijak dalam menentukan intensitas bersepeda. Sesuaikan dengan kemampuan dan kondisi tubuh, untuk menghindari risiko penurunan kesehatan. Jangan nekat memilih jalur berat kalau memang badan sedang lemas. Kalaupun Anda sudah terlanjur memutuskan dan akhirnya kelelahan, sebaiknya segera beristirahat. Tunggu kondisi tubuh kembali fit untuk mulai bersepeda kembali.

5. Pastikan Kenyamanan Bersepeda yang Maksimal

Bagaimanapun juga, bersepeda saat puasa akan terasa lebih nikmat jika Anda telah merasa aman dan nyaman sebelum memulainya. Tanpa kenyamanan, Anda bahkan tak akan mampu meraih kebugaran badan yang diidamkan. Terlebih dahulu Anda perlu memastikan bagaimana cara mendapatkan kenyamanan tersebut.

Kalau boleh memberi saran, sebaiknya gunakan perlindungan lengkap. Mulai dari pelindung kepala, alas kaki, pakaian, hingga pilihan sarung tangan yang tepat. Ini akan membantu Anda meraih kenyamanan dalam aktivitas bersepeda.
Jika helm berguna untuk melindungi kepala dari benturan, maka sarung tangan berfungsi untuk membantu tangan Anda lebih cekatan kala mengendalikan tunggangan. Bagaimanapun jenis medan yang dilalui, genggaman erat tangan Anda pada stang kemudi akan memaksimalkan manuver dan memberi kontrol penuh. Anda bisa melesat cepat dan melintasi rintangan dengan mudah dan cermat.

Namun perlu diperhatikan bahwa Anda harus memilih produk sarung tangan terbaik. Seperti sarung tangan Avelio yang merupakan gagasan dari pecinta olahraga bersepeda. Diciptakan khusus untuk menemani para gowes mania, demi memberikan pengalaman bersepeda yang memacu adrenalin sekaligus menyenangkan. Terlebih lagi, ini adalah produk asli karya anak bangsa, memberikan kebanggaan tersendiri bagi siapa pun yang memakainya. Simak beragam pilihan produk Apparel Avelio, untuk tampil lebih keren dan kendali penuh pada tunggangan Anda.

Previous Mengenal Para Cycling, Balap Sepeda Bagi Rekan-Rekan Difabel
Next Avelio, Sarung Tangan Sepeda Lokal Rasa Internasional

About author

You might also like

How To 0 Comments

Kadar Laktat

Kadar laktat atau asam laktat atau laktat darah adalah salah satu parameter uji yang menentukan bagaimana kondisi stamina tubuh Kita. Laktat dihasilkan oleh otot selama aktivitas fisik intens, terutama saat

How To 0 Comments

10 Cara Menjaga Pola Makan Sehat Ala Pesepeda Pro

Makanan adalah sumber energi, salah satu penunjang tubuh untuk tetap dalam kondisi prima. Selain bahan makanan bernutrisi, pola makan sehat pesepeda pro juga menjadi penentu kebugaran tubuh. Apalagi jika sobat

How To 0 Comments

Avelio, Sarung Tangan Penakluk Medan Terjal

Bagi pesepeda yang sudah berpengalaman, melalui jalur turunan tajam bukanlah suatu hal yang menakutkan. Tapi buat para pemula, hal itu bisa saja membuat nyali ciut. Terlebih lagi jika ketakutan berimbas

Diskusikan