Tanpa Persiapan Matang, Keselamatan Pegowes Bakal Terancam!
Kalau Anda belum pernah mencoba bersepeda gunung, pasti akan kaget dengan sulitnya jalanan yang dilalui tantangan keselamatan bersepeda. Mengayuh di atas jalanan sempit, kadang kala licin, dan berbatu. Tidak jarang, Anda akan melewati hutan, bukit-bukit, kebun milik petani, yang bahkan bisa ngamuk kalau tanamannya rusak karena ulah pesepeda.
Pada dasarnya setiap agenda bersepeda, bagaimanapun jalurnya, membutuhkan persiapan yang matang. Pegowes yang lebih menyukai trek normal pun wajib menyediakan berbagai keperluan untuk bekal selama perjalanan. Bukan cuma uang saku atau botol minuman, tetapi ada sejumlah hal lain, seperti yang akan dipaparkan di bawah ini.
Keselamatan Bersepeda
1. Cek Kondisi Tunggangan
Umumnya pesepeda pasti mengenal bagaimana karakteristik tunggangannya, kecuali mereka yang baru menggeluti dunia gowes. Sebelum memulai perjalanan jauh, sebaiknya Anda mengecek setiap bagian sepeda. Mulai dari rantai, gir, tingkat keausan rem, ban, dan semua bagian lainnya.
Periksa seluruh detailnya, barang kali ada baut yang kendor, atau gir yang berputar lebih berat dari biasanya. Sesuaikan kembali posisi stang handlebar dan ketinggian sadel, agar bersepeda bisa lebih nyaman dan Anda tidak cepat lelah. Jika terpaksa harus mengganti sparepart, lakukan saja. Anda perlu tunggangan terbaik untuk mendukung keselamatan yang maksimal.
Buat Anda yang belum tahu seluk beluk sepeda secara lebih mendalam, mintalah bantuan pada bengkel sepeda terdekat. Anda bisa mencari informasi dari para aktivis gowes lainnya, di mana bengkel terbaik dan tepercaya. Saat di bengkel, perhatikan dengan seksama apa saja yang sedang dilakukan teknisi tersebut terhadap tunggangan Anda. Dari sini Anda bisa ikut belajar, sedikit demi sedikit mengenal cara mempersiapkan sepeda agar berada dalam kondisi prima.
Apabila pengecekan dirasa cukup dan yakin sepeda sudah oke, kini saatnya melakukan tes ride. Ini juga merupakan proses penting, yakni untuk mengetahui bagian-bagian yang masih belum stabil. Dengan demikian kesehatan sepeda akan semakin maksimal.
2.Persiapan Fisik dan Mental
Seperti olahraga pada umumnya, aktivitas bersepeda juga membutuhkan pemanasan. Terlebih jika Anda masih belum rutin menjalankannya. Pemanasan penting untuk meregangkan dan meningkatkan suhu otot tubuh, sehingga mampu berkontraksi dengan baik saat melakukan kegiatan berat. Pemanasan juga penting untuk kesehatan jantung, karena dapat memperlebar pembuluh darah. Membuat beban kerja jantung berkurang dalam memompa darah.
Untuk kebugaran maksimal, lakukan peregangan otot-otot kaki, mulai dari telapak, pergelangan, lutut, hingga pangkal paha. Demikian juga pada sekujur lengan, sendi-sendi tangan, dan jari-jari. Jangan lupakan pinggang dan punggung, sebab bagian inilah yang umumnya terasa lebih pegal daripada bagian tubuh lain setelah usai bersepeda.
Selain persiapan fisik, mental juga perlu dilatih. Anda perlu mengetahui bagaimana perkiraan kondisi jalur yang akan dilalui, kemudian menata mindset seperti apa yang dibutuhkan dalam keadaan semacam ini demi keselamatan bersepeda. Apakah itu jalan raya yang ramai dengan lalu lalang kendaraan berat, atau jalur pegunungan yang sepi tetapi penuh tantangan, semuanya membutuhkan persiapan mental yang matang.
Kumpulkan keberanian, hibur diri dengan musik atau candaan ringan bersama kolega, agar Anda lebih rileks selama perjalanan. Jangan sampai Anda meniru Lance Armstrong, juara Tour de Franc berkali-kali yang terbukti mengonsumsi doping demi terus meraih kemenangan. Memalukan!
3. Gunakan Pengaman
Apalagi yang lebih utama selain keselamatan? Bersepeda memang menyehatkan, tetapi jika tidak menghiraukan aturan, bisa jadi akan membahayakan. Aksesoris pengaman yang sebaiknya Anda pakai, meliputi jersey/baju, celana ber-padding untuk melindungi selakangan, sepatu dan kaos kaki khusus, pelindung siku dan lutut, helm, serta sarung tangan sepeda.
Warning: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable in /home/blog.avelio.com/public_html/wp-content/themes/ngetren/includes/single/post-tags-categories.php on line 7
About author
You might also like
Jago bersepeda dalam 8 tahap latihan untuk bikers newbie
Baru saja memulai kembali aktivitas bersepeda, setelah bertahun-tahun meninggalkannya? Jangan buru-buru forsir tenaga. Tubuh butuh waktu beradaptasi terhadap kebiasaan-kebiasaan baru, apalagi yang berhubungan dengan kegiatan fisik seperti bersepeda. Meski tujuan
Persepsi Kelelahan Borg
Skala Persepsi Kelelahan Borg, juga dikenal sebagai RPE (Rate of Perceived Exertion), adalah metode subjektif yang digunakan untuk mengukur seberapa keras Anda merasa bekerja selama latihan fisik. Skala ini membantu
Begini Cara Setting RD & FD (Rear & Front Derailleur) Gigi Sepeda yang Paling Gampang
Ada banyak pertanyaan seputar cara setting RD & FD di berbagai forum tentang sepeda. Banyak pula saran-saran dari aktivis gowes yang telah berpengalaman muncul di forum-forum tersebut. Tapi jawaban-jawaban tersebut