Lampu Sepeda Dari Masa Ke Masa

Lampu Sepeda Dari Masa Ke Masa

Generasi awal lampu sepeda akhir abad ke 18 kala itu memanfaatkan tenaga minyak paus, kemudian minyak tanah menjadikan awal dari sejarah lampu sepeda. Pada tahun 1897 senyawa gas asetilena menggantikan penggunaan minyak tanah. Penerangan sepeda masih berupa nyala api yang dipasangi reflektor.

Lampu Sepeda, Memberikan Penerangan Sekaligus Keselamatan.

Sebelum melanjutkan sejarah lampu sepeda, mari Kita ketahui agaimana lampu sepeda bisa memberi penerangan sekaligus keselamatan. Penelitian telah  membuktikan bahwa menyalakan lampu kendaraan di siang hari efektif mengurangi kecelakaan. Sebuah jurnal berjudul, Dampak Pemberlakuan Kebijakan Sepeda Motor Menyalakan Lampu Utama Terhadap Pengurangan Kecelakaan di Kota Surabaya, menemukan hal tersebut.

Pada tahun 2010, di Surabaya hanya terjadi 294 peristiwa kecelakaan lalu lintas, hampir setengah kali lipat dari setahun sebelumnya, yaitu 562 insiden. Angka kecelakaan turun drastis setelah pemerintah menerbitkan peraturan tentang menyalakan lampu kendaraan pada siang hari, melalui UU No. 22 Tahun 2009. Memang, peraturan tersebut diarahkan untuk kendaraan bermotor.

Tapi jika itu terbukti efektif meningkatkan keselamatan, mungkin pegowes juga perlu menerapkannya. Hingga saat ini, belum banyak pegowes yang menyadari betapa pentingnya melengkapi tunggangan dengan lampu sepeda. Pada siang hari, lampu berfungsi sebagai indikator keberadaan sebuah kendaraan melalui pantulan sinar pada spion. Lebih penting lagi pada malam hari. Tanpa lampu sepeda, pandangan mata pegowes tak akan terganggu, terutama jika sedang berada di area yang memiliki penerangan kurang memadai.

 

Komponen Penerangan pada Sepeda

Terdapat beberapa macam komponen penerangan bagi sepeda. Tentu saja yang paling utama adalah lampu depan, tetapi ada sejumlah aksesoris pelengkap yang bisa dipasang untuk memaksimalkan perlindungan. Perangkat tersebut, antara lain:

Lampu : seperti kendaraan bermotor, sepeda sebaiknya dilengkapi dengan lampu depan dan belakang. Pada umumnya bukan merupakan komponen bawaan, tetapi mudah diperoleh di toko-toko aksesoris sepeda. Lampu sepeda dewasa ini banyak menggunakan LED karena lebih hemat energi, dan baterai sebagai sumber daya. Selain lampu depan dan belakang yang terpasang pada sepeda, bila perlu pegowes juga dianjurkan memakai penerangan lain, seperti lampu di kepala atau tas, bahkan sepatu.

Reflektor : reflektor adalah pemantul cahaya, biasanya terbuat dari susunan plastik yang kemudian dibentuk menjadi lempengan. Reflektor tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri, tetapi kilaunya berfungsi sebagai indikator. Pada sepeda, komponen ini biasanya terpasang pada jeruji atau jari-jari roda depan dan belakang, menempel di spatbor belakang, atau dipasang menggunakan tangkai pada batang saddle. Kebanyakan menggunakan warna kuning, merah, dan hijau, karena warna-warna tersebut dinilai lebih mudah terlihat.

Perkembangan Teknologi Lampu Sepeda

Sebelum menemukan baterai lithium, seperti yang digunakan pada ponsel, penerangan untuk sepeda memanfaatkan tenaga minyak paus, dan kemudian minyak tanah. Pada tahun 1897 senyawa gas asetilena menggantikan penggunaan minyak tanah.

Kala itu penerangan sepeda masih berupa nyala api yang dipasangi reflektor, ditempatkan dalam sebuah pembungkus dari plat logam seperti pada lampu petromaks klasik. Sementara bohlam atau lampu pijar baru ditemukan dan digunakan pada sepeda sejak tahun 1911. Penemuan baterai, yakni berupa sel yang memadukan seng dan karbon kering, kemudian melengkapi pemanfaatan lampu bohlam. Penemuan ini menjadi yang paling lama digunakan dalam sejarah lampu sepeda

Konsep lampu macam tersebut terus dipakai hingga tahun ‘80-an. Pada awalnya, baterai seng-karbon hanya dibuat sekali pakai, sehingga dinilai tidak ekonomis. Selanjutnya orang mengembangkan dinamo yang dipasang pada rangka sepeda, dan memanfaatkan kayuhan pegowes sebagai sumber tenaga.

Namun dalam perjalanannya banyak keluhan timbul akibat cahaya yang dihasilkan lampu sepeda terlalu redup. Untungnya eksperimen bola lampu milik General Electric berhasil, menggunakan garam logam halida yang lebih efisien dari penemuan sebelumnya, lampu uap merkuri. Lalu didukung dengan perkembangan mikroprosesor elektronik, transistor MOSFET, dan sistem konversi modern. Kedua sistem ini kemudian dikombinasikan untuk menghasilkan penerangan maksimal memanfaatkan tenaga secara lebih efisien. Dari sini sejarah lampu sepeda ke arah modern telah dimulai.

Tahun 1997 menandai penggunaan lampu LED pada sepeda. Dioda merupakan perangkat yang paling efektif dalam mengubah listrik menjadi cahaya. Menghasilkan sinar lebih terang dengan tenaga minimal dari baterai lithium-ion, serta lebih tahan lama. LED Vistalite pertama kali dipakai untuk lampu belakang. Kemudian kemampuannya ditingkatkan agar dapat dipasang pada lampu depan yang banyak dikenal sekarang ini.

Memilih Lampu Sepeda

Dalam memilih lampu sepeda, sebaiknya kamu mempertimbangkan kondisi jalur yang biasa dilalui. Idealnya kamu akan membutuhkan penerangan di bagian depan, samping, dan belakang. Ini untuk memastikan keberadaanmu mudah terlihat oleh pengguna jalan lain. Selain tentu saja agar pandanganmu lebih jelas ketika menggowes kala kondisi gelap.

Penerangan berdaya tinggi biasanya menggunakan tenaga baterai isi ulang dengan tingkat kecerahan yang tinggi. Harganya mungkin lebih mahal, tetapi memiliki kelengkapan fitur dan ketahanan mumpuni dalam berbagai situasi.

Lampu LED banyak disukai karena memiliki ketahanan dan efisiensi penggunaan daya yang tinggi. Produk lampu LED sepeda juga tersedia dalam berbagai tingkat kecerahan yang bisa kamu pilih sendiri sesuai kebutuhan. Tingkat kecerahan lampu dinyatakan dalam satuan Lumen. Keterangan tentang itu bisa dilihat pada kemasan lampu.

Apabila jalur yang kamu lalui umumnya adalah jalan raya dengan penerangan cukup, maka tak perlu menggunakan lampu terlalu terang. Penerangan yang keterlaluan berpotensi menyilaukan pandangan pengendara lain. Kamu hanya perlu memastikan bahwa lampu depan dan belakang menghasilkan nyala yang pas, sekitar 300 sampai 500 lumen sehingga keberadaanmu mudah terlihat oleh pengendara lain. Bahkan bisa saja kamu cuma membutuhkan lampu depan dan reflektor di belakang.

Sebaliknya, jika jalanan yang kamu lalui relatif redup, gunakan lampu berdaya tinggi (500 – 700 lumen). Kamu bakal memerlukan penerangan yang akan membantumu mengenali medan, terutama kondisi aspal dan bahu jalan. Jika dibayangkan dalam sejarah lampu sepeda kala lampau maka saat itu banyak jalanan masih sangat gelap minim penerangan

Jika kamu ingin menggunakan lampu safety saja, sebaiknya pilihlah yang paling terang. Lampu safety cocok untuk penerangan bagian belakang dan samping, membantumu mudah dikenali. Perhatikan pula bahwa lampu bongkar pasang akan rawan hilang, sehingga kamu perlu memastikan keamanannya.

Satu hal yang cukup sulit adalah menentukan pola sorotan. Desain lampu akan memengaruhi daya sorotnya. Sorot lampu yang terfokus cocok digunakan pada jalan raya yang memiliki penerangan. Sementara untuk medan yang lebih gelap, sebaiknya pilih lampu sepeda dengan sorotan lebar.

 

Perawatan Lampu Sepeda

Hal terpenting dalam penggunaan lampu sepeda adalah memastikan fungsinya dari masa ke masa dalam sejarah lampu sepeda hal ini sudah diterapkan. Ini bisa dilakukan dengan memprioritaskan perawatan secara rutin. Daripada sering gonta-ganti lampu karena cepat rusak, kamu bisa melakukan perawatan sederhana dengan cara berikut:

  1. Jaga Kebersihannya
    Bersihkan kaca lampu sepeda setiap kali selesai menggowes. Kotoran dapat mengganggu daya sorot lampu dan menurunkan kecerahannya. Apabila nyala lampu sepeda tampak lebih redup setelah dibersihkan, mungkin kamu perlu menggantinya dengan yang baru.
  2. Cara Isi Ulang Baterai
    Umumnya baterai lampu sepeda dapat diisi ulang hingga 500 kali. Beberapa produk menggunakan sistem penghentian otomatis ketika pengisian telah tuntas. Ini akan menghindarkan baterai dari kelebihan muatan yang dapat membuatnya cepat rusak. Perhitungkan durasi pengisian daya, sehingga baterai telah benar-benar terisi penuh sebelum mulai digunakan. Dan untuk mencegahnya cepat rusak, cabut colokan segera usai pengisian tuntas.
  3. Hemat Baterai
    Mode kedip menghemat lebih banyak daya daripada mode pijar. Beberapa produk lampu sepeda juga dilengkapi dengan tuas untuk mengatur tingkat kecerahan, sehingga lebih mudah menghemat baterai. Jika harus menyalakan lampu di siang hari, atur saja ke mode kedip. Sementara mode pijar bisa kamu gunakan ketika hari mulai gelap.

 

Bisakah Membuat Lampu Sepeda Sendiri?

Seorang pegowes belia dari Inggris, Jake Thompson, bahkan telah mengembangkan lampu sepeda cerdas yang terhubung dengan aplikasi smartphone.

Jake menamakan produk buatannya dengan Flare. Lampu sepeda ini dilengkapi 3 tombol yang dapat digunakan pegowes untuk menandai spot-spot berbahaya di jalanan, misalnya jalan berlubang, persimpangan yang ramai, atau tikungan yang berbahaya. Hasil penandaan tersebut kemudian diunggah ke dalam aplikasi peta, yang selanjutnya dilaporkan kepada pihak berwenang agar mengambil langkah-langkah penanggulangan.

Kalau mau, kamu juga bisa membuat lampu sepeda sendiri, menggunakan bahan dan peralatan yang mudah dicari. Caranya bisa kamu temukan dengan mudah di internet, salah satunya pernah dirilis di situs do-it-yourself, Instructables, melalui artikel “Cara Membuat Lampu Sepeda Dari Botol” . Dalam artikel tersebut, Instructables memberikan panduan lengkap tentang cara membuat lampu sepeda sendiri. Berminat? Coba saja siapa tahu Kamu bisa menciptakan era baru dalam sejarah lampu sepeda..

 

Previous Gowes Anti-Nyasar dengan GPS Sepeda
Next Cari Rute Sepeda Yang Aman Saat Pandemi Corona denga 10 aplikasi ini

Warning: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable in /home/blog.avelio.com/public_html/wp-content/themes/ngetren/includes/single/post-tags-categories.php on line 7

About author

Editor review

Menarik
5/5
Lengkap
4/5
Edukatif
4.6/5

4.55

Good
4.55

You might also like

How To 0 Comments

Masalah Rantai Sepeda Sering Lepas, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Timbulnya masalah rantai sepeda secara otomatis akan mengganggu kenyamanan menggowes. Ketika sedang asyik bersepeda, tiba-tiba rantai sepeda keluar jalur sehingga pedal tidak bisa lagi dikayuh. Rantai sepeda sering lepas atau

Ternyata Begini Cara Sarung Tangan Melindungi Pesepeda

Bersepeda memang menyehatkan, tetapi bukan berarti tidak berisiko. Oleh karena itu banyak dikembangkan produk-produk perlindungan yang inovatif, demi menghindarkan pesepeda dari kemungkinan terburuk. Selain helm, aksesoris perlindungan yang umum dipakai

How To 0 Comments

Tanpa Persiapan Matang, Keselamatan Pegowes Bakal Terancam!

Kalau Anda belum pernah mencoba bersepeda gunung, pasti akan kaget dengan sulitnya jalanan yang dilalui tantangan keselamatan bersepeda. Mengayuh di atas jalanan sempit, kadang kala licin, dan berbatu. Tidak jarang,

Diskusikan