Jakarta PSBB Lagi, apakah bersepeda mulai dilarang?

Jakarta PSBB Lagi, apakah bersepeda mulai dilarang?

Gubernur DKI, Anies Baswedan memberlakukan PSBB lagi PSBB kedua dimulai pada tanggal 13 September 2020 kemarin sampai tanggal yang belum ditentukan.  Melihat kondisi macam ini, bagaimana dengan kalian, para pegowes yang berdomisili di DKI Jakarta?

Pembatasan Sosial Berskala Besar ditetapkan melalui Keputusan Gubernur No. 380 Tahun 2020, berikut panduannya dalam Peraturan Gubernur No. 33 Tahun 2020.

Pergub No. 33 menjabarkan beberapa kriteria pembatasan, di antaranya untuk kegiatan pendidikan di sekolah, bekerja di tempat kerja, keagamaan di rumah ibadah, kegiatan di tempat atau fasilitas umum, aktivitas yang sifatnya sosial budaya, serta pergerakan orang dan barang menggunakan moda transportasi. Berarti bersepeda aman donk?

Tenang, bro. Bahkan kalian tidak perlu puasa bersepeda lebih awal. Karena dalam Pergub juga tertulis bahwa kegiatan olahraga secara mandiri termasuk aktivitas yang mendapat pengecualian. Ini artinya kalian masih bisa tetap bersepeda, terutama kalau tujuannya untuk olahraga atau bekerja. Menggowes dapat menjaga kebugaran, yang juga membantu meningkatkan sistem imun tubuh. Kalau sistem imun kalian bagus, tentu tak mudah ketularan virus corona, bukan?

Lagipula Pak Gubernur sendiri yang beberapa waktu lalu mengampanyekan gerakan bersepeda guna mengatasi macet. Pemprov setempat pun tengah meningkatkan sarana-sarana buat pegowes. Salah satunya lewat pembangunan jalur-jalur bersepeda di sejumlah titik jalan raya DKI Jakarta.

Bersepeda Sebagai Penangkal Virus

https://asset.kompas.com/data/todaysphoto/2018/foto/73f614858444241bddf143/p_1583646251f06-sosialisasi-pencegahan-virus-corona-covid-19.jpeg

Sudah pasti bersepeda adalah salah satu aktivitas olahraga yang masih mungkin dilakukan di tengah suasana pandemi seperti sekarang ini. Menggowes santai, cukup 30 menit sehari dapat memberi efek positif bagi kesehatan tubuh. Apalagi kalau kalian melakukannya secara rutin, setidaknya sampai durasi sekitar dua jam setiap minggunya.

Otot dan persendian akan tetap terjaga fleksibilitasnya. Kekuatannya pun akan selalu prima. Kalori yang terbakar dapat membuat berat badan stabil, sekaligus menghentikan laju pertumbuhan lemak jahat dalam tubuh. Kinerja jantung sebagai pusat sirkulasi darah akan semakin baik.

Goweser hampir pasti takkan punya masalah kolesterol berlebih, tekanan darah tinggi, serta risiko stroke dan serangan jantung.  Dan tentu saja dia juga tak mudah terserang penyakit.

Seperti kalian tahu, Covid-19 merupakan virus menular yang dapat menimbulkan akibat serius pada sistem pernapasan. Gejala awalnya hanya berupa demam atau batuk, seperti flu biasa, tetapi diiringi dengan sesak napas. Sementara beberapa kasus lain juga disertai nyeri otot, sakit tenggorokan, sakit perut, sampai diare. Pada akhirnya gejala-gejala ini bisa berkembang menjadi pneumonia atau radang paru-paru yang berisiko tinggi menyebabkan kematian.

Di sisi lain, bersepeda telah terbukti dapat membuat paru-paru semakin sehat. Aktivitas fisik selama menggowes menyebabkan paru-paru ‘dipaksa’ latihan lebih keras untuk mendistribusi udara. Makin rutin kalian menggowes, kemampuan paru-paru juga lebih optimal untuk kegiatan lain di luar bersepeda. Maka risiko terkena pneumonia pun semakin kecil.

Tapi bagaimanapun juga, kalian tidak bisa meremehkan Covid-19. Angka kematian sudah cukup signifikan, sehingga pemerintah tak segan turun tangan memberlakukan berbagai peraturan untuk menangkal penyebarannya. Meski kalian masih bisa menggowes, tetap perhatikan setiap anjuran penting supaya tidak tertular.

Tips Bersepeda di Tengah PSBB Corona

Jika mengacu Pergub No. 33 tentang PSBB DKI Jakarta, kalian tetap bisa menggowes dengan tetap memperhatikan kondisi berikut. Pertama, aktivitas tersebut dilakukan secara mandiri dan terbatas di area yang dekat dengan rumah tinggal. Tapi kalau kalian malas berangkat sendirian, pastikan kelompok bersepeda kali ini tidak lebih dari sepuluh orang.

Mengingat persebaran virus bisa terjadi melalui transmisi droplet, cairan yang keluar saat batuk atau bersin. Maka dianjurkan untuk menjaga jarak aman minimal 2-3 meter antar pegowes. Jangan lupa pakai masker dan sarung tangan Avelio kalian. Usahakan tidak menyentuh area wajah, sebelum mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik atau memakai hand sanitizer berbahan aman.

Bersepeda paling baik dilakukan saat pagi hari. Selain itu juga lebih aman, karena pagi hari udara masih baik dan belum banyak polusi asap kendaraan. Lalu lintas pun relatif masih sepi, sehingga risiko tertular virus menjadi semakin kecil. Jadi kalau tidak terbiasa menggowes selepas subuh, sepertinya kalian harus mulai menjadwalkannya.

Terakhir, kalian sebaiknya segera memeriksakan diri jika merasa kurang enak badan, apalagi kalau gejalanya mirip dengan penyakit Covid-19. Hentikan sejenak aktivitas menggowes. Bahkan lebih baik lagi jangan beraktivitas sampai benar-benar sembuh dan kondisi tubuh kembali normal. Oke, guys?! Mari berharap semoga situasi segera membaik.

Previous Bosan? Di Sini Kamu Bisa Cari Info Seputar Event Sepeda
Next 5 Fakta mahal-nya Sepeda Lipat Brompton, Pegowes Wajib Tahu!

About author

You might also like

Sportif & Bike Travel 0 Comments

7 Rekor Sepeda Dunia yang Belum Terpecahkan Hingga Kini

Seberapa cepat kamu pernah bersepeda? Apakah kamu pernah mencatat waktu atau mengukur kecepatannya? Cara tersebut bisa menjadi motivasi tersendiri. Kamu bisa meningkatkan frekuensi latihan dengan membuat, mencatat, dan mematahkan rekor

Sportif & Bike Travel 0 Comments

Siap-siap Petualangan Bersepeda Jarak Jauh, Touring Sekaligus Travelling

Kadang kala sobat Avelio bosan dengan trek bersepeda yang itu-itu saja. Tak lagi merasa tertantang, bahkan sudah terbiasa dan hapal betul jalurnya. Jika sobat Avelio pernah mengalaminya, mungkin jadwal menggowes

Racing 0 Comments

Yo, Apa bedanya Downhill dan Freeride ?

Banyak pesepeda mengira bahwa downhill dan freeride itu tak ada bedanya. Memang, keduanya sama-sama dilakukan di trek ekstrem, jalanan perbukitan dan pegunungan yang umumnya curam. Otomatis, membutuhkan kepiawaian dan ketangkasan

Diskusikan