Tikungan Setajam Apapun Bukan Masalah Dengan Metode Ini !

Tikungan Setajam Apapun Bukan Masalah Dengan Metode Ini !

Jalan tak selalu lurus, pesepeda akan selalu menemui tikungan tajam di jalur apa pun yang dilalui. Bahkan sebenarnya kondisi jalanan berliku ini memberikan tantangan tersendiri. Membuat aktivitas menggowes terasa jauh lebih menyenangkan. Semakin sulit medan yang dihadapi, akan semakin menambah pengalaman dan kepuasan bersepeda, disinilah tips cornering bersepeda dibutuhkan.

Tips Cornering Bersepeda

Tentunya membutuhkan skill mumpuni untuk dapat menaklukkan tikungan, terlebih jika mengayuh dalam kecepatan tinggi. Layaknya pebalap MotoGP yang menggunakan teknik khusus ketika menikung, pesepeda juga memerlukan metode serupa, hanya saja dengan tingkat kesulitan lebih rendah. Untuk itu, berikut Avelio akan menyajikan tips cornering bersepeda yang bisa diaplikasikan di berbagai kondisi belokan.

 

Teliti Sudut Tikungan

Awali dengan memusatkan perhatian pada tikungan di depan. Semakin cepat laju sepeda, akan memerlukan waktu berpikir yang semakin singkat pula. Perhatikan seberapa tajam sudutnya, kondisi permukaan dan lebar jalan, serta lalu lintas di jalan tersebut.

Ketahuilah bahwa setiap pesepeda harus menemukan lintasan dalam membelok, sesuai dengan kenyamanan masing-masing. Maka, dalam perjalanan grup, pesepeda paling depan tidak selalu menjadi panutan utama.

 

Jalur Paling Aman

Untuk membelok tanpa mengurangi kecepatan secara signifikan, pesepeda bisa meniru metode pembalap MotoGP, yakni mengaplikasikan rumus “wide, apex, wide”. Wide adalah titik terjauh atau melebar, sedangkan apex adalah sudut paling tajam kala menikung.

Metode ini diawali dengan mengambil jalur melebar, tepat sebelum memasuki tikungan. Lalu dilanjutkan dengan menyusuri sudut paling tajam dari tikungan, tepat di belokan. Pertahankan arah tersebut hingga mencapai akhir belokan, sehingga posisi sepeda akan kembali menuju sisi luar jalur.

Cara ini mungkin cukup menyulitkan bagi pesepeda pemula. Untuk itu, diperlukan beberapa kali pembiasaan sebelum menguasainya. Pemula sebaiknya menikung dengan cara sederhana, mengurangi kecepatan dalam kendali penuh, hingga bisa dipastikan tidak akan keluar jalur. Sementara itu pada kesempatan lain, latihlah teknik cornering “wide, apex, wide” sampai benar-benar mahir melakukannya.

 

Atur Kecepatan

Kuncinya adalah rem. Mengatur kecepatan sedemikian lupa dengan kontrol penuh pada tuas rem. Teknik pengereman akan tergantung pada kondisi tikungan di jalur yang dilalui. Jika jalurnya landai, tekan rem sebelum sepeda sampai di tikungan, hingga menemukan kecepatan ideal untuk membelok dengan mulus. Apabila mengerem tepat di tikungan, pesepeda akan kesulitan melakukan putaran.

Bagaimanapun kondisi jalanan, mengerem sebaiknya dilakukan secara perlahan atau gradual (berangsur-angsur). Ini untuk menghindari kemungkinan terpeleset atau jatuh akibat kecepatan tiba-tiba berkurang drastis. Pengereman gradual bakal sangat membantu jika pesepeda menemui tikungan di jalur turunan.

 

Seimbangkan Tubuh

Hal terpenting dalam menikung adalah keseimbangan. Badan akan cenderung miring ke sisi dalam ketika membelok. Semakin cepat laju sepeda, maka posisi tubuh pun juga makin miring. Ini terjadi secara alami, karena tubuh manusia memiliki kemampuan adaptasi untuk menyeimbangkan diri dengan gravitasi.

Gunakanlah stang drops pada saat membelok, apabila sepeda memilikinya. Namun jika tidak, seimbangkan dengan cara memusatkan berat badan ke sisi luar tikungan. Miringkan kepala ke arah berlawanan dengan posisi tubuh. Jika permukaan jalanan kering dan halus, serta badan dalam posisi benar, maka seharusnya putaran membelok bisa berjalan mulus.

 

Teknik Pedalling

Keseimbangan juga dapat diperoleh menggunakan teknik pedaling yang benar. Artinya, penunggang sepeda harus tahu kapan saatnya mengayuh dan kapan waktunya berhenti. Juga meletakkan kaki di tempat semestinya agar titik berat tidak berpusat pada salah satu sisi.

Metode pedaling sebaiknya menyesuaikan teknik pengambilan jalur. Tetaplah mengayuh sampai di bibir tikungan, kemudian berhenti saat mulai memutar dan kayuh kembali tepat di pintu keluar, yakni tepat di akhir belokan. Hanya saja, perlu diperhatikan posisi kaki yang benar ketika melakukan putaran.

Agar tetap seimbang, pastikan kaki dan pedal di sisi luar berada di posisi terdekat dengan permukaan jalan (arah jam 6). Sebaliknya, kaki dan pedal di sisi dalam berada pada titik tertinggi, yakni arah jam 12 dari permukaan jalanan. Misalnya saat belok kiri, pedal sisi kanan harus di posisi bawah, sedangkan pedal sisi kiri berada di atas, begitu pula sebaliknya jika menghadapi tikungan ke kanan.

 

Pergantian Gigi

Umumnya tidak perlu memindahkan gigi untuk menghadapi tikungan. Kalaupun memang butuh, sebaiknya lakukan sebelum tikungan, atau tepat di akhir putaran. Hindari mengganti gigi pada saat memutar karena hal ini bisa merusak konsentrasi, membuatnya tidak berjalan mulus. Fokus untuk menikung tajam sampai benar-benar aman, barulah mengganti gigi yang diinginkan di akhir tikungan, sebelum meluncur kembali dengan lembut dan nyaman.

 

Dalam Perjalanan Grup

Terakhir mengenai tips cornering bersepeda dalam perjalanan grup, menikung sebaiknya dilakukan secara bergiliran. Perhatikan dan coba ikuti teknik dari pesepeda paling berpengalaman dalam grup. Barangkali kamu bisa menikung dengan mulus.

Satu hal, hindari memotong jalur tikungan, merangsek masuk, atau menyalip pesepeda lain dari sisi dalam tikungan. Cara ini memang lebih cepat, tetapi bisa membahayakan diri sendiri sekaligus pesepeda lain. Dalam balapan pun, atlet bersepeda punya etika untuk menghindari menyalip melalui sisi dalam tikungan. Bila perlu menyalip, sebaiknya lakukan di jalur lurus dan tidak banyak rintangan.

 

Itulah beberapa tips cornering bersepeda, atau menyusuri sudut tikungan yang dirangkum dari berbagai sumber. Tentunya sobat Avelio bisa mulai mempraktikkan teknik-teknik tersebut hingga mahir melakukannya. Semoga tips-tips tadi bermanfaat, dan selamat bersepeda dengan mulus, tanpa membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.

Previous Benarkah Bersepeda Bisa Bikin Pria Impotensi?
Next 10 Cara Menjaga Pola Makan Sehat Ala Pesepeda Pro

Warning: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable in /home/blog.avelio.com/public_html/wp-content/themes/ngetren/includes/single/post-tags-categories.php on line 7

About author

You might also like

How To 0 Comments

Cek Stamina Tubuh

Stamina yang kuat dibutuhkan ketika Kita hendak melakukan aktifitas fisik berat seperti berolahraga. Bagaimana cara menentukan apakah Kita siap berolahraga? Lakukan cek stamina tubuh seperti berikut ini.

FEATURED 0 Comments

Masalah Rantai Sepeda Sering Lepas, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Timbulnya masalah rantai sepeda secara otomatis akan mengganggu kenyamanan menggowes. Ketika sedang asyik bersepeda, tiba-tiba rantai sepeda keluar jalur sehingga pedal tidak bisa lagi dikayuh. Rantai sepeda sering lepas atau

How To 0 Comments

Most Q&A Tentang Ukuran Sepeda!

  Soal memilih ukuran sepeda, banyak orang masih kebingungan. Sudah terlanjur beli karena modelnya cocok, ternyata kurang nyaman saat digowes dalam waktu lama. Cari informasi di sana-sini, tetapi masih juga

Diskusikan