Ini Penyebab Rantai Sepeda Putus & Cara Perbaikinya
Di antara komponen yang membuat sepeda bisa berjalan adalah roda dan drivetrain. Roda dapat berputar karena terhubung dengan drivetrain lewat sebuah mekanisme gerak khusus. Sementara drivetrain sendiri merupakan gabungan dari beberapa komponen, seperti gigi, crank, pedal, dan tentunya rantai sepeda. Bagaimana jika rantai sepeda putus?
Rantai sepeda terbuat dari material logam berat dan kuat yang saling berkait satu sama lain. Fungsinya untuk menghubungkan gigi depan dan belakang, sehingga roda dapat berputar ketika pedal dikayuh. Bentuk rantai sepeda menyerupai angka 8, dan terdiri dari 4 bagian, yaitu plat luar, plat dalam, roller (tabung pin), dan rivet (pin sambungan).
Rantai Sepeda Putus
Putusnya rantai biasanya terjadi jika pin keluar jalur atau patah, atau plat yang rusak dan patah. Risiko ini bisa saja dialami pesepeda di mana saja. Ketika ini terjadi, pesepeda akan kesulitan mengontrol laju, atau bahkan tak mampu menggerakkan sepedanya.
Penyebab rantai sepeda putus ada bermacam-macam. Namun satu-satunya akibat yang ditimbulkannya adalah ketidaknyamanan. Kebanyakan kasus rantai putus adalah karena kondisinya yang telah aus, atau berkarat akibat kurang terawat. Juga karena usia rantai terlalu tua untuk terus bisa berfungsi maksimal. Selain itu, benturan antara rantai dengan benda-benda keras, seperti batu solid di jalanan terjal, dapat pula memutuskan rantai. Serta sebab-sebab teknis lainnya, seperti kesalahan dalam pemasangan, pesepeda yang kurang hati-hati ketika mengoper gigi, atau bentuk gigi-gigi sepeda sendiri yang tak lagi normal.
Memperbaiki Rantai Sepeda Putus
Saat sedang asyik bersepeda, tiba-tiba rantai sepeda putus, membuatmu terpaksa berhenti. Situasi semacam ini menuntutmu untuk siap dan sigap. Maka seharusnya pegowes selalu membekali diri dengan peralatan lengkap selama beraktivitas. Tidak perlu membawa banyak peralatan, karena saat ini telah banyak produk alat perbaikan yang berukuran kecil, ringan, ringkas, dan praktis, sehingga mudah dibawa kemana-mana.
Perbaikan rantai sepeda putus akan memerlukan peralatan khusus yang disebut chain tool. Biasanya alat ini sudah termasuk di dalam satu set multitool untuk pesepeda, atau bisa pula dibeli secara terpisah. Setidaknya satu orang anggota grup bersepeda harus membawa alat ini saat menggowes bersama, untuk berjaga-jaga.
Awali perbaikan rantai dengan memeriksa keadaannya. Sebaiknya jangan copot rantai sama sekali dari drivetrain, agar lebih mudah untuk memasangnya kembali. Apabila ada kerusakan pada salah satu sambungan rantai, maka bagian tersebut perlu dibuang atau diganti. Gunakan chaintool untuk melepaskan pin pengait rantai. Posisikan rantai yang rusak pada gigi-gigi chaintool yang lebih rendah, dan sejajarkan pin rantai dengan paku pada chaintool. Selanjutnya, putar ulir pada chain tool untuk menggerakkan paku dan mendorong pin keluar. Jika pin telah keluar, maka rantai akan mudah dilepaskan.
Jangan Terlalu Pendek
Pada rantai sepeda, plat dalam berpasangan dengan plat luar, jadi pastikan tidak melepas ujung rantai yang salah. Perhatikan juga untuk tidak memutus rantai hingga membuatnya terlalu pendek, karena hal ini akan menimbulkan masalah nantinya, terutama pada komponen drivetrain secara keseluruhan. Kalau memang tak ada pilihan lain, lakukan saja, tetapi segeralah mampir ke bengkel terdekat untuk rantai sepeda yang baru.
Setelah bagian rantai rusak terlepas, simpan pin atau bagian lain yang masih bisa digunakan. Posisikan kembali ujung-ujung rantai yang akan disambung pada chaintool. Lekatkan plat luar dan dalam, lalu dorong pin menuju lubang pada kedua plat tersebut. Gunakan cara sama seperti saat melepas rantai, hanya saja kali ini kamu perlu mendorong pin menuju plat, bukan mengeluarkannya. Pastikan posisi pin terpasang tepat berada di tengah-tengah, menyisakan bagian luar dengan ukuran sama persis.
Memasang Kembali Rantai Sepeda
Setelah rantai tersambung kembali, kamu perlu memasangnya ke posisi semula. Agar lebih mudah, jungkir balikkan sepeda sehingga roda menghadap ke atas, bertumpu pada stang dan sadel yang berada tepat di permukaan tanah. Selanjutnya, periksalah gigi-gigi sepeda, berikut derailleur (alat pemindah gigi/gir, terpasang pada gigi depan dan belakang) untuk memastikan tidak ada bagian yang bengkok atau terlepas. Perhatikan pula apakah semua komponen tersebut terpasang dengan benar.
Rantai perlu dipasang ke posisi semula, yakni pada gigi terakhir sebelum mengalami putus. Untuk mengetahuinya, perhatikan gigi yang paling sejajar dengan derailleur. Derailleur depan berada tepat di sebelah pedal. Bentuknya seperti bracket logam kecil yang melayang di atas gigi, menjadi jalur dari rantai. Sementara derailleur belakang terpasang di roda belakang, memiliki lengan mekanis menjulur ke bawah, yang terkait pada gigi terkecil di belakang.
Lakukan pemasangan rantai di gigi belakang belakang terlebih dahulu agar lebih mudah. Alurkan mata rantai mengelilingi gigi yang tepat dan melewati jalur pada derailleur belakang. Jika sudah, lanjutkan dengan memasang pasang rantai ke gigi depan. Dorong maju lengan derailleur belakang agar rantai mengendur. Sementara itu gunakan tangan lainnya untuk menempatkan rantai ke gigi yang tepat, mengalur melewati sejumlah mata gigi sambil melepaskan dorongan derailleur secara perlahan.
Selanjutnya kamu perlu mengayuh sepeda menggunakan tangan. Gerakkan gerakkan pedal mengayuh ke arah depan, sehingga gigi akan berputar dan galur rantai satu-persatu akan terpasang pada mata-mata gigi yang tersisa. Lakukan perlahan selama beberapa putaran untuk memastikan rantai terpasang dengan baik dan tidak terlepas kembali.
Untuk sementara waktu kondisi sepeda kembali normal dan kamu dapat melanjutkan perjalanan. Namun sekali lagi, sebaiknya kamu mengganti rantai yang sudah putus dengan yang baru, demi keamanan kala bersepeda pada waktu-waktu selanjutnya.
Tips Menjaga Kondisi Rantai
Kebanyakan rantai akan mengalami aus setelah sepeda menempuh perjalanan 2500 mil atau sekitar 4000 km. Angka ini berlaku untuk rantai berkualitas premium. Jadi apabila kamu sedikit ragu dengan kualitas rantai sepeda, lakukan pergantian secara berkala jika intensitas menggowes cukup tinggi, setidaknya setahun sekali. Dan sementara itu, berikan perawatan maksimal pada komponen drivetrain secara keseluruhan.
Perawatan drivetrain dapat memperpanjang umur rantai dan komponen lainnya. Pada waktu-waktu tertentu, periksalah kondisi gigi-gigi depan, belakang, serta derailleur untuk memastikan kebersihannya.
Pakailah alat bantu, seperti sabun anti karat, lap, dan sikat untuk menghilangkan kotoran di sela-sela gigi sepeda. Atau belilah alat pembersih rantai khusus berbentuk kotak kecil yang biasa digunakan dengan cara dijepitkan di seputar rantai. Putar gigi sepeda dengan mengayuh pedal agar lebih mudah membersihkannya.
Pada tahap akhir, berilah pelumas pada komponen-komponen drivetrain yang bersifat mekanis, terutama rantai dan mata gigi. Ini akan membantu memperlancar mekanisme putar dan meringankan kayuhan. Teteskan sedikit demi sedikit hingga merata ke seluruh bagian rantai dan gigi. Apabila ada pelumas berlebih pada rantai, usap dengan kain lap untuk menghilangkannya, sebab pelumas berlebih dapat mengikat debu dan kotoran.
Drivetrain sebaiknya dibersihkan secara rutin, misalnya dua bulan sekali. Juga dalam kondisi-kondisi tertentu, seperti sehabis kehujanan, ketika rantai berdecit dan kering, atau saat drivetrain terlihat kotor setelah menggowes. Dengan demikian rantai dapat bertahan awet dan aktivitas menggowes berjalan lancar tanpa kendala rantai sepeda putus di tengah jalan.
Warning: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable in /home/blog.avelio.com/public_html/wp-content/themes/ngetren/includes/single/post-tags-categories.php on line 7
About author
You might also like
Bosan? Di Sini Kamu Bisa Cari Info Seputar Event Sepeda
Bosan dengan aktivitas gowes yang monoton dan itu-itu saja? Bisa jadi kamu lagi butuh tantangan baru. Kalau tak punya ide, kamu bisa coba ikuti event sepeda terdekat yang diadakan di
Lampu Sepeda Dari Masa Ke Masa
Generasi awal lampu sepeda akhir abad ke 18 kala itu memanfaatkan tenaga minyak paus, kemudian minyak tanah menjadikan awal dari sejarah lampu sepeda. Pada tahun 1897 senyawa gas asetilena menggantikan
Hindari Ini Saat Melakukan Pemanasan
Ada beberapa hal yang harus di hindari saat melakukan pemanasan. Pemanasan yang tidak dilakukan dengan tepat ini dapat mengurangi efektifitas Anda dalam berolahraga, bahkan dapat mengakibatkan cedera.