Ingin merakit sepeda sendiri? Ini Dia Komponen Sepeda Gunung!
Sepeda gunung, seperti jenis sepeda lainnya, terdiri dari beberapa komponen yang dirangkai sedemikian rupa untuk memberi kenyamanan dan keamanan bagi pengendaranya. Komponen-komponen tersebut memiliki fungsi masing-masing. Nah, jika kamu masih baru menggeluti hobi ini, inilah beberapa komponen sepeda gunung yang wajib kamu ketahui.
Frame (Rangka Sepeda)
Rangka sepeda gunung (MTB) umumnya terdiri dari 6 bagian, yaitu rangka atas (top tube), rangka bawah (down tube), rangka duduk (seat tube), dudukan sadel (seat post), penyangga dudukan (seat stay), dan penyangga rantai (chain stay).
Pada MTB modern, top tube bersudut agak miring ke bawah, sementara seat stay dan chain stay akan lebih pendek di belakang. Bentuk ini memungkinkan posisi pengendara lebih leluasa, ketika menghadapi jalan menurun tajam ataupun tanjakan.
Di pasaran terdapat banyak macam komponen rangka sepeda gunung terbuat dari berbagai macam material. Semua bahan memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, pastikan kamu memilih rangka sepeda berbahan ringan sekaligus kuat dan tahan lama.
Fork & Shock (Garpu dan Skok)
Garpu merupakan penghubung antara roda dan rangka sepeda. Garpu depan berfungsi juga sebagai penghubung antara roda dengan kemudi. Terdapat shockbreaker pada bagian ini, untuk meredam guncangan dan meningkatkan traksi.
Beberapa produk MTB kelas ekstrem menggunakan rear shock atau shockbreaker pada bagian belakang. Ukuran shock yang umum beredar saat ini antara 120-160 mm, baik depan maupun belakang. Cukup efisien, mengingat pesepeda gunung melalui jalur yang fluktuatif dan terjal.
Stang Kemudi
Dalam dunia sepeda, tuas kemudi sering disebut dengan istilah stang (handlebar). Pada stang ini terdapat beberapa komponen penting yang perlu dipasang.
Pertama adalah handgrip, yaitu pegangan tangan pada stang sepeda yang biasanya terbuat dari karet atau bahan lentur lainnya. Lalu brake lever, tuas untuk mengoperasikan rem pada roda. Dan yang terakhir shifter, komponen putar untuk memindahkan rasio gir depan dan belakang.
Rem (Brakes)
Ada dua jenis komponen rem yang dikenal dalam sepeda gunung, yakni rem hidrolis dan rem mekanis. Keduanya sama-sama menggunakan cakram dan kabel. Bedanya, Rem hidrolis memanfaatkan minyak oli yang menghasilkan tekanan hidrolis. Sedangkan rem mekanis menggunakan rotor yang akan menjepit cakram saat pengereman.
Belakangan, rem hidrolis menjadi standar pada sepeda gunung. Jenis rem ini memiliki tingkat keamanan lebih baik lewat kemudahan kontrolnya. Meskipun begitu, komponen sepeda gunung yang satu ini memerlukan perawatan secara rutin dan berkala agar dapat terus berfungsi maksimal.
Gear (Cakram Gir)
Sepeda gunung memunyai variasi rasio gir yang lebih lebar daripada sepeda konvensional. Gir sepeda terdiri dari beberapa komponen. Chainring adalah gir depan, dan crank (gir utama) merupakan ‘rumah’ chainring, sedangkan gigi belakang disebut dengan sprocket.
Ukuran gigi dan rantai bisa bermacam-macam, tergantung kebutuhan sesuai dengan jalur yang biasa dihadapi. Beberapa pabrikan sepeda gunung memasang chainring tunggal berukuran 30 t-36t, dengan kombinasi set gir berjumlah 10, 11, atau 12 dalam berbagai ukuran. Sementara untuk set gir belakang umumnya menggunakan 7 hingga 11 ring. Sistem perpindahan gir ini dioperasikan lewat sebuah perangkat Shifter yang terpasang pada stang, tepat di sisi dalam handgrip.
Wheel & Tube
Komponen wheel (roda) terdiri dari hub, velg, dan jari-jari. Umumnya komponen ini dijual dalam satu rangkaian. Hub terdapat di bagian tengah roda, penyambung antara roda, dan garpu.
Roda yang baik haruslah kuat, ringan, cukup kaku, dan memiliki velg berukuran lebar sesuai dengan volume ban saat diisi penuh. Dua rotor, masing-masing pada roda depan dan belakang, punya ukuran berbeda, yakni antara 160 – 203 mm, dengan rotor depan berukuran lebih besar.
Sedangkan tube adalah set ban dalam dan luar, kecuali tubeless (tanpa ban dalam). Ban luar sepeda gunung memiliki pola permukaan berbeda, lebih kasar daripada ban biasa. Ban tubeless sering digunakan oleh mereka yang menginginkan traksi lebih baik.
Pedal
Pedal merupakan komponen utama untuk menggerakkan sepeda, terhubung dengan crank melalui lengan diagonal. Biasanya dilengkapi dengan tali pengaman (clip) untuk menghindarkan kemungkinan lepasnya pijakan. Tapi clip ini umumnya hanya dipasang pada sepeda balap konvensional. Karena posisi kayuhan kaki pesepeda gunung terus berubah tidak menentu, maka pedal tidak membutuhkan clip.
Pedal sepeda gunung memunyai permukaan bergerigi yang berfungsi mengunci pijakan dari permukaan bawah sol sepatu. Gerigi ini juga berguna untuk membersihkan lumpur yang menempel pada dasar sepatu.
Itulah beberapa komponen sepeda gunung terpenting yang perlu kamu ketahui. Jika penjelasan di atas masih kurang memuaskan, kamu harus terus simak blog Avelio. Kami bakal menyajikan pembahasan lebih dalam dan mendetail tentang komponen-komponen sepeda di artikel-artikel berikutnya.
About author
You might also like
Melindungi Anak Dengan Sarung Tangan Saat Bersepeda
Bersepeda adalah kegiatan yang menyenangkan dan sehat bagi anak-anak. Namun, keamanan adalah hal yang tidak boleh diabaikan ketika mereka menikmati petualangan di atas roda. Salah satu perlengkapan penting yang seringkali
Mengapa Manset Sepeda Penting Saat Cuaca Panas?
Bersepeda menjadi lebih menyenangkan ketika cuaca cerah bersinar, namun, teriknya matahari bisa menjadi tantangan tersendiri. Manset sepeda adalah perlengkapan yang sering diabaikan, padahal memiliki manfaat yang signifikan terutama saat cuaca
Ini Alasan Kenapa Kalian Sebaiknya Memakai Sepatu Khusus Sepeda
Dalam banyak hal, sepatu sepeda sama pentingnya dengan helm atau kacamata. Item-item ini memberikan perlindungan, mendukung performa, serta meningkatkan penampilan, tiga hal yang begitu esensial dalam menggeluti hobi bersepeda.