Hindari Beli Sarung Tangan Palsu atau Rasakan Sendiri Akibatnya

Masih banyak pegowes yang berdebat soal penting tidaknya memakai sarung tangan. Sebagian menganggapnya penting demi alasan keamanan. Tapi tidak sedikit yang mengesampingkannya karena mengurangi rasa nyaman atau bahkan ada yang nekat membeli sarung tangan palsu.

Agaknya semua pegowes akan setuju jika fungsi utama sarung tangan adalah untuk perlindungan. Utamanya adalah menjaga tangan dari lecet, suhu dingin, dan kemungkinan terluka saat terjatuh.

Saat bersepeda dan cuaca sedang tidak bersahabat, hujan misalnya. Telapak tangan akan menjadi licin, tidak dapat menggenggam handgrip dengan erat. Hal ini tentu akan menyulitkan pesepeda karena tunggangannya susah dikendalikan. Lebih buruk, sepeda akan selip, mengakibatkan pengendaranya jatuh dan terluka.

Bahkan di cuaca panas sekalipun, bukan jaminan telapak tangan akan bebas licin. Kalau bukan terkena air, telapak tangan pasti basah oleh keringat. Keringat pun bisa membuat licin dan selip, bukan? Jadi, silakan pertimbangkan sendiri penting tidaknya memakai sarung tangan.

Sarung Tangan Palsu

Masalahnya sekarang adalah soal memilih sarung tangan yang tepat. Produk-produk sarung tangan yang beredar di pasaran tidak semuanya berkualitas. Banyak produsen yang hanya mengutamakan tampilan dan menyepelekan fungsi utamanya. Banyak barang tiruan bermutu rendah, mencantumkan nama merek terkenal tanpa memiliki keunggulan apa-apa selain harganya yang murah.

Memang siapa sih yang tidak ngiler dengan iming-iming harga murah? Menggiurkan. Dan secara ekonomi memang menguntungkan. Tapi kalau Anda betul-betul sadar, justru di situlah letak kelemahannya!

Jangan Tertipu Harga Murah

Hati-hati jika berjumpa dengan barang bermerek yang banderol harganya murah. Semua orang juga tahu bahwa harga produk sarung tangan terbaik pasti sebanding dengan kualitasnya. Kecuali sedang promo atau diskon, maka sarung tangan jauh dibawah harga rata rata namun menggunakan merk ternama dapat dipastikan sarung tangan palsu

Kalau tidak percaya, coba beli sepasang sarung tangan sepeda merek ‘dunia’ yang dijual dengan harga super miring. Asal Anda tahu, meski bertuliskan merek terkenal, sarung tangan itu tidak jelas asalnya dari mana dan bikinan siapa. Tapi mungkin Anda bakal gembira karena berhasil memiliki sarung tangan branded yang harganya jauh di bawah rata-rata. Eits! Jangan senang dulu.

Sekarang, coba Anda berkunjung ke toko resmi apparel sepeda terdekat dan lihat etalase khusus sarung tangan. Keluarkan sarung tangan abal-abal yang baru saja Anda beli dan bandingkan dengan produk asli.

Dari segi tampilan saja, sarung tangan asli sudah menang besar, pasti tampak lebih kokoh dan garang. Kalaupun Anda berkesempatan untuk memegang dan memakainya di tangan, pasti rasanya akan jauh berbeda. Sarung tangan asli pasti lebih nyaman dan aman daripada abal-abal.

Belum lagi faktor keamanan. Seperti diketahui, fungsi utama sarung tangan adalah untuk melindungi telapak tangan. Menjaga telapak tangan pesepeda agar lebih leluasa mengendalikan stang. Mencengkeram erat handgrip tanpa terganggu oleh getaran akibat permukaan medan terjal yang dilalui. Kalau sarung tangan abal-abal tadi tidak memiliki fungsi ini, lalu buat apa Anda membelinya? Buang-buang duit saja!

Komplain ke penjual pun akan percuma. Paling-paling Anda akan mendengar ujaran tidak bertanggung jawab, seperti “Harga murah kok mau selamat”. Singkat kata harus menerima apa adanya kualitas sarung tangan palsu.

Sarung Tangan Asli Punya Standar Tinggi

Sarung tangan yang berkualitas pasti dibuat dengan standar yang tinggi, ketelitian, dan perhitungan yang akurat. Kalau saja ada produsen yang mau membocorkan detail standar produk mereka, pasti orang akan menggelengkan kepala karena terheran-heran.

Bayangkan jika suatu ketika Anda mendapat penjelasan paling rinci tentang produk sarung tangan pesepeda bermutu tinggi, Avelio misalnya. Anda akan heran jika ternyata produsen benar-benar tak main-main dalam menciptakan sarung tangan paling ideal untuk pesepeda. Baik itu penyuka trek datar maupun pecinta medan ekstrem sekalipun.

Ukuran harus presisi, pas saat dipakai. Tidak terlalu ketat atau longgar, benar-benar fit di tangan. Desain pun mencerminkan karakter pesepeda gunung yang sebenarnya, petualang pemberani, trendi dan garang. Dari segi material, kualitas harus nomor satu. Kombinasi bahan spandex dan coolmax mampu memberikan sirkulasi udara yang baik, sehingga nyaman di tangan. Padding juga dibuat mengikuti kontur telapak tangan, untuk genggaman pada handgrip yang lebih erat dan antilicin. Bahkan detail kecil, seperti jumlah lubang jahitan pada tiap sisi sarung tangan, juga telah diperhitungkan secara akurat.

Tentu saja standar ini berlaku untuk setiap sarung tangan yang diproduksi oleh Avelio. Dan yang pasti, memproduksi barang bermutu tinggi seperti itu membutuhkan biaya yang tidak murah. Meski begitu, produsen juga telah meneliti kemampuan pasar, sehingga menentapkan harga produk yang menyesuaikan kantong konsumen.

Pilihlah dengan Bijaksana

Mengeluarkan dana sedikit lebih banyak untuk produk yang bisa dipakai selama bertahun-tahun adalah keputusan bijak. Daripada harus berkali-kali kecewa akibat membeli barang murah tetapi cepat rusak. Terlebih lagi jika fungsinya memang untuk perlindungan.

Anda tentu tidak ingin tangan terluka dan kesakitan saat bersepeda. Kegiatan yang harusnya menyenangkan akan menjadi mimpi buruk jika Anda memilih aksesoris perlindungan yang salah. Bukan tidak mungkin, trauma kesakitan akan membuat Anda kehilangan gairah lagi untuk bersepeda. Akhirnya, tubuh tak lagi bugar dan pikiran selalu tegang. Semangat hidup pun jadi berkurang.

Jangan biarkan hal ini menimpa Anda. Mulai sekarang, lebih bijaksanalah dalam memilih pelindung tangan. Produsen menghabiskan waktu sangat panjang untuk dapat menghadirkan produk sarung tangan terbaik. Kenyamanan, keamanan, dan penampilan, semuanya dipersembahkan hanya untuk melayani kebutuhan Anda pecinta gowes. Tiga hal itu pula yang harus dipertimbangkan saat memilih sarung tangan yang tepat. Bukan cuma harganya yang murah tapi ternyata sarung tangan palsu.