Melihat Aktivitas Pegowes di Malang Selama Pandemi Corona
Banyak hal berubah sejak COVID-19 mewabah. Semua orang disarankan untuk menjalankan segala aktivitas sehari-hari di rumah saja. Sebisa mungkin mengurangi kegiatan bepergian dan kontak fisik bagaimanapun caranya. Belakangan kita juga banyak mengenal istilah baru, mulai dari physical dan social distancing, karantina, lockdown, sampai PSBB.
Lantas bagaimana dengan aktivitas menggowes? Otomatis pasti juga ikut terganggu. Termasuk para pegowes rekreasional yang cuma sempat bersepeda di hari Minggu. Karena terpaksa bekerja dari rumah, pegiat B2W pun terhalang dari aktivitas bersepeda hariannya. Mau tak mau segala aktivitas menggowes juga ikut terbatasi demi kesehatan diri.
Hal itu pula yang sedang berlangsung di Malang. Para Sobat Avelio di salah satu kota besar Provinsi Jawa Timur ini juga merasakan pengaruh besar akibat pandemi COVID-19.
Memang pemerintah kota dan kabupaten (Malang Raya, termasuk Kota Batu) belum memberlakukan PSBB seperti di Jakarta yang dimulai Maret lalu. Namun karena potensi penyebaran Corona diprediksi makin buruk, Pemerintah Malang Raya akhirnya ikut mengajukan aktivasi PSBB kepada pusat.
Berdasarkan data resmi pemerintah setempat, jumlah pasien positif COVID-19 Kota Malang sampai 1 Mei 2020 sebanyak 17 pasien, 8 di antaranya sudah sembuh dan sisanya masih dirawat.
Sementara di kabupaten angkanya lebih besar, yaitu 34 pasien positif dengan 4 meninggal dunia, 8 sembuh, dan 22 orang masih dirawat. Sedang satu wilayah lainnya, yaitu Kota Batu memiliki 1 pasien positif yang sudah sembuh sejak sebulan lalu.
Jika pemerintah pusat mengabulkan permohonan pemberlakuan PSBB, maka dalam waktu dekat Malang Raya akan di-lockdown. Para pegowes pun harus rela libur bersepeda lebih lama lagi. Padahal saat ini pun para pegowes di Malang sudah sedikit demi sedikit mengikuti anjuran pemerintah.
sumber : https://www.malangfuncycling.com/wp-content/uploads/2020/01/DSC09547.jpg
Sejak merebaknya kasus COVID-19 Maret lalu, cukup jarang terlihat pegowes bergerombol dalam jumlah banyak di jalanan Malang. Itu dikonfirmasi oleh Joko Andris, wirausaha di bidang jasa Tour Wisata Bersepeda Malang Fun Cycling sekaligus anggota beberapa komunitas gowes Malang, di antaranya Route 64 dan Rohaye Bike.
“Kami masih aktif. Tapi saat ini membatasi aktivitas gowes bersama, sementara. Kalau biasanya bisa sampai 20-30 orang, kali ini paling cuma 3-6 orang,” ujarnya.
Sungguh sayang, sebab pegowes Malang begitu banyak jumlahnya. Para pegiat komunitas bersepeda pun terpaksa melakukan cara-cara khusus demi tetap bisa menjalankan hobinya itu.
“Kalau gowes bareng, kita nggak woro-woro resmi. Terus nggak posting foto gowes lebih dari satu orang untuk sementara. Biar nggak pada ikutan. Karena intinya komunitas mendukung physical distancing.” Begitu tambah Joko saat dihubungi pada Jumat, 1 Mei 2020 lalu.
Sejauh ini masih ada para pegowes yang beraktivitas di tengah pandemi COVID-19. Rute pilihannya pun tidak banyak berubah, karena tidak ada kawasan khusus yang memberlakukan karantina wilayah. Hanya saja memang dilakukan secara diam-diam guna membatasi jumlah peserta.
Bahkan ada komunitas yang sengaja libur total dari aktivitas menggowes. Strolling Bastard misalnya, sudah mengumumkan bahwa mereka menghentikan sementara jadwal gowes tiap Senin malam sejak akhir Maret. Malah komunitas ini mengadakan ajang donasi bagi para anggotanya untuk memproduksi dan distribusi masker kepada masyarakat umum.
Ya, pandemi COVID-19 memang berpengaruh pada berbagai sendi kehidupan. Bukan hanya rutinitas wajib sehari-hari, melainkan juga kegiatan favorit masyarakat.
Padahal bersepeda membantu kebugaran tubuh tetap prima. Dan lebih jauh lagi dapat meningkatkan sistem imun, sehingga memperkecil kemungkinan dampak buruk akibat virus corona. Maka mari berharap agar fenomena getir ini cepat berlalu. Supaya kalian kembali bisa beraktivitas seperti sedia kala.
About author
You might also like
Amankah Bersepeda di Tengah Wabah Virus Corona?
Virus Corona telah menggemparkan dunia internasional. WHO menetapkan fenomena pandemik ini dalam kategori Public Health Emergency of International Concern. Artinya, setiap negara dunia wajib siaga terhadap kemungkinan makin parahnya efek
7 Penyebab Kecelakaan Sepeda yang Paling Sering Terjadi
Sejumlah lembaga survey di beberapa Negara, sebut saja ROSPA (The Royal Society for the Prevention of Accidents) di Inggris, mencatat angka kecelakaan sepeda yang cukup mencengangkan. Pada 2016 lalu sebanyak
Benarkah Bersepeda Bisa Bikin Pria Impotensi?
Cukup mengagetkan. Mitos soal bersepeda bisa bikin pria impotensi sempat membikin kalangan pecinta sepeda dunia terbelalak. Bukan hanya mengejutkan, bahkan berpengaruh pula pada kecintaan masyarakat (Amerika Serikat) terhadap sepeda, hingga